BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Generasi X adalah kelompok individu yang lahir antara tahun 1965-1980. Perbedaan karakteristik dan sudut pandang antara Generasi X dengan generasi yang lebih muda sering menimbulkan konflik di tempat kerja.
Jika tidak ditangani dengan baik, konflik ini bisa menyebabkan kondisi kerja yang tidak nyaman dan merenggangkan hubungan antar karyawan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghadapi konflik dengan Generasi X di tempat kerja. Simak penjelasannya di bawah ini
1. Tetap Hormati
Generasi X yang ada di tempat kerja saat ini memiliki usia yang sudah senior bahkan hampir memasuki masa pensiun. Banyaknya angka usia yang mereka miliki juga berpengaruh terhadap banyaknya pengalaman hidup yang mereka lewati. Oleh karena itu, mereka membutuhkan pengakuan dari juniornya bahwa mereka memiliki kelebihan dan senioritas dalam bekerja.
Sebagai generasi yang lebih muda, kita sebaiknya tetap memberikan pengakuan bahwa mereka memang memiliki pengalaman yang lebih dari para milenial dan Gen Z. Hormati mereka sebagai individu yang lebih tua dari kita dan pastinya memiliki pengalaman hidup lebih banyak. Hindari berbicara dengan nada terlalu tinggi karena bisa terkesan menantang dan tidak menaruh hormat.
2. Berikan Informasi Terkini
Sebagian dari Generasi X kurang up-to-date terhadap isu atau informasi terkini yang terkait dengan masalah pekerjaan. Hal ini membuat cara berpikir mereka tidak relevan lagi dengan kondisi lingkungan sekitar.
Sebagai generasi yang lebih muda dan kaya akan informasi, tidak ada salahnya kita menginformasikan update terkini. Mereka harus sadar bahwa kondisi saat ini sudah jauh berbeda daripada saat mereka muda dulu.
3. Ajari Teknologi yang Lebih
Generasi X lahir pada masa awal penggunaan televisi, radio, dan komputer. Pada masa itu teknologi sudah ada namun belum secanggih saat ini. Sebagian Generasi X belum begitu sadar teknologi dan masih tertinggal jauh dalam mengikuti pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
Karena tidak terlalu mengikuti perkembangan teknologi membuat mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi yang ada di tempat kerja. Kondisi seperti ini sering menimbulkan konflik di tempat kerja antara Generasi X dengan generasi yang lebih muda.
Oleh karena itu, kaum milenial dan Generasi Z sebaiknya bersedia untuk mengajari Generasi X agar lebih sadar terhadap teknologi.
4. Berikan Pengertian untuk Bisa Memahami yang Lebih Muda
Kaum milenial memiliki cara berpikir yang berbeda dengan Generasi X. Oleh karena itu, sebagai generasi yang lebih senior, Generasi X sebaiknya mencoba memahami pula karakteristik juniornya.
Berikan pengertian pada mereka untuk lebih open-minded sehingga dapat memahami bagaimana cara berpikir dari generasi yang lebih muda. Agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif, maka hubungan antar generasi di tempat kerja harus harmonis. Kaum yang lebih tua memahami yang lebih muda, sedangkan yang muda menghormati yang tua.
5. Jangan Langsung Menentang Pendapatnya
Salah satu konflik yang sering terjadi di tempat kerja adalah akibat dari pertentangan ide atau pendapat. Jika pertentangan ide terjadi antara Generasi X dengan Generasi Y maupun Z, maka sebaiknya kita sebagai yang lebih muda jangan langsung menolak mentah-mentah apa yang mereka sampaikan, karena dapat membuat Generasi X merasa tersinggung dan merasa tidak dihormati.
BACA JUGA: Perbedaan Gaya Investasi Generasi X, Millenial, dan Z
Dengarkan dahulu pendapatnya hingga mereka selesai bicara kemudian cerna dengan baik apa maksud dan tujuannya. Walaupun terkadang pendapatnya tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, namun pasti ada hal positif yang dapat kita ambil berdasarkan pengalaman hidup Generasi X yang sudah cukup banyak.
Jika memang pendapat yang disampaikan Generasi X tidak sesuai dan tidak dapat diterapkan, maka sampaikan dengan bahasa yang sopan dan beritahukan alasannya. Diharapkan cara penyampaian yang lebih sopan dapat menghindari konflik yang lebih dalam.
(Kaje/Usk)