BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sastra masuk kurikulum segera diterapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan literasi generasi muda.
“Sastra itu di satu sisi media yang sangat potensial untuk menumbuhkan literasi yang levelnya lebih tinggi tadi. Di sisi lain bisa menjadi wahana untuk pendidikan karakter yang pasti membutuhkan empati,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, dalam Taklimat Media peluncuran Sastra Masuk Kurikulum di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, dikutip Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, praktik baik sastra merupakan upaya menumbuhkan minat baca, meningkatkan kemampuan literasi, serta mengasah kreativitas dan penalaran siswa. Harapannya, generasi berkarakter Profil Pelajar Pancasila akan terwujud.
Program yang dinamakan “Sastra Masuk Kurikulum” itu merupakan turunan dari Merdeka Belajar ke-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Adapun buku-buku yang disediakan dan direkomendasikan oleh Kemendikbud telah disusun oleh Pusat Perbukuan dan ditetapkan melalui Keputusan Mendikbudristek Nomor 025/H/P/2024.
BACA JUGA: Kurikulum Merdeka Ditetapkan, DPR Pertanyakan Kesejahteraan Guru
Survei PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan literasi dan numerasi peserta didik Indonesia masih di bawah kompetensi minimal. Di mana dengan perubahan yang belum signifikan akibat krisis pembelajaran yang bertahun-tahun merundung Indonesia.
Krisis ini antara lain disebabkan karena ketimpangan antarwilayah dan kelompok sosial-ekonomi, serta disparitas teknologi pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, transformasi pembelajaran menjadi prioritas utama yang memerlukan percepatan.
(Usk)