BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Rencana pembangunan Masjid Al Jabbar pertama kali muncul tahun 2016 dengan diajukan sebagai masjid Provinsi. Masjid ini dibangun di atas lahan dengan luas keseluruhan mencapai 25 Hektare.
Masjid ini dapat menampung 33 ribu orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Tidak hanya sebagai tempat beribadah, masjid terbesar di Jawa Barat ini juga dijadikan sebagai area wisata religi.
Belakangan, dalam perbincangan melalui akun youtube miliknya, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengatakan, provinsi ini memiliki utang Rp3,4 triliun dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Penggunaan dana tersebut salah satunya untuk membangun Masjid Al-Jabbar yang terkenal megah ini.
Meski ia menilai utang itu cukup besar, Dedi Mulyadi optimistis bisa menyelesaikannya dan meminta pegawai Pemprov Jabar tidak menganggap utang ini beban yang berat.
Melansir berbagai sumber, biaya pembangunan Masjid Al Jabbar ini menghabiskan Rp1 triliun dengan sebagian dana dari APBD Jawa Barat dan dana PEN. Anggaran sebesar itu sempat jadi kontroversi karena dana APBD yang dialokasikan dinilai terlalu banyak jika digunakan untuk satu masjid saja.
Ridwan Kamil sendiri pada 3 Januari 2023 silam mengatakan, rencana pembangunan masjid terbesar di Jawa Barat ini merupakan aspirasi dari masyarakat Jawa Barat.
BACA JUGA: KDM Gagas Angkut Hasil Tani di Jawa Barat Pakai Kereta Api
“Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai Ormas Islam menitipkan aspirasi rakyat Jawa Barat agar dibangun Masjid Raya Provinsi sejak tujuh tahun yang lalu. Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung,” Ucap Ridwan Kamil.
Sebagai informasi, Masjid Al Jabbar dirancang Ridwan Kamil sejak dirinya masih menjabat sebagai Walikota Bandung 2016 lalu. Setelah dirinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun melanjutkan untuk membangun proyek Masjid Al Jabbar. Masjid Al Jabbar ini kemudian diresmikan pada 30 Desember 2022.
(Kaje/Budis)