BANDUNG TEROPONGMEDIA.ID – Pebulutangkis Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti mengambil langkah besar dalam kariernya: memutuskan untuk tidak lagi bermain di dua sektor, dan kini fokus sepenuhnya pada ganda putri. Keputusan ini diambil demi menjaga kestabilan fisik, fokus mental, dan peningkatan performa di level dunia.
Fadia sebelumnya sempat merangkap bermain di ganda putri dan ganda campuran, namun mengaku bahwa bermain di dua sektor seperti membagi “nyawa” menjadi dua, dan itu bukan hal yang mudah secara fisik maupun psikologis.
“Ibaratnya ‘nyawanya’ ada dua. Jadi butuh tenaga dan mental yang besar banget,” ujar Fadia kepada wartawan di Pelatnas Cipayung, Rabu (19/6).
Keputusan fokus di satu sektor juga sejalan dengan evaluasi tim pelatih PBSI, terutama setelah penampilan Fadia di turnamen kandang Indonesia Open Super 1000 pekan lalu.
Kini, ia akan sepenuhnya didampingi tim ganda putri, dan diproyeksikan tampil di sejumlah turnamen besar menjelang Kejuaraan Dunia 2025 di Paris.
“Sebelum ke Kejuaraan Dunia, ada turnamen di Jepang dan China. Aku cuma main ganda putri, jadi lebih fokus,” kata Fadia.
Baca Juga:
Pertimbangan Strategis PBSI terhadap Peran Ganda Siti Fadia Silva Ramadhanti
Dengan partner barunya, Lanny Tria Mayasari, Fadia ingin benar-benar mengembangkan potensi dan tampil maksimal.
Fokus tunggal ini memungkinkan ia mengoptimalkan latihan, membangun chemistry yang solid, serta memperbaiki konsistensi yang sebelumnya terpecah karena dua tanggung jawab sektor.
Pelatih kepala sektor ganda campuran, Rionny Mainaky, menyatakan bahwa keputusan ini memang tepat, karena bermain rangkap bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal daya tahan dan stabilitas performa hingga babak akhir turnamen.
“Bermain di dua sektor itu berat, baik fisik maupun mentalnya. Apalagi kalau sampai babak akhir terus,” ujar Rionny.
Kini, Fadia siap memulai babak baru sebagai spesialis ganda putri, dengan harapan bisa tampil lebih konsisten dan menjadi kekuatan utama Indonesia di ajang-ajang elite dunia.
(Budis)