JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa), menyampaikan bahwa buku bertajuk Jokowi’s White Paper akan dibawa ke Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh sejumlah anggota Diaspora Indonesia.
Buku tersebut adalah hasil tulisan kolaborasinya bersama pakar teknologi informasi Roy Suryo dan ahli digital forensik Rismon Sianipar.
“InsyaAllah nanti bulan September (2025 mendatang) versi Bahasa Inggrisnya sudah ada, karena teman-teman diaspora itu akan membawanya ke PBB, Sidang Umum PBB,” ujar Tifa saat Polda Metro Jaya, Kamis (21/08/2025).
Tifa menjelaskan, buku ini bersifat literasi umum dan terdiri dari sekitar 700 halaman yang memuat kajian terhadap dokumen ijazah serta berbagai dokumen pendukung lainnya.
Terlebih, di dalamnya turut mencantumkan, pembahasan mengenai skripsi, foto-foto, serta analisis perilaku. Ia pun menyumbangkan pemikirannya lewat pendekatan ilmu Neurobehaviour, Neuropolitika, dan Metakognisi.
Lebih lanjut, Tifa menjelaskan bahwa kontribusi Roy Suryo dalam buku ini berfokus pada aspek telematika, sedangkan Rismon Sianipar memberikan sudut pandang dari sisi digital forensik.
“Jadi, tugas saya adalah bagaimana sih perilaku Joko Widodo selama ini, bagaimana body language, face languagenya, itu cocok nggak sih dengan prototyping atau profiling dari digital forensiknya,” ucap Tifa.
BACA JUGA:
Roy Suryo Klaim Buku Jokowi’s White Paper Sukses Terbit, Meski Timbulkan Tekanan
Profil Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Terjaring OTT KPK, Ternyata Eks Ketua Jokowi Mania
Ia juga mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap buku ini cukup tinggi, meskipun ia belum merinci berapa jumlah pemesan yang sudah masuk.
Saat ini, versi Bahasa Indonesia telah tersedia, sementara versi terjemahan dalam Bahasa Inggris ditargetkan rampung pada bulan September 2025 untuk dibawa ke forum internasional tersebut.
“InsyaAllah distribusi dari buku yang dipesan sejak kemarin ya, sejak kami soft launching di Jogja, tanggal 18 Agustus kemarin, itu sudah akan kami distribusikan mulai tanggal 27 Agustus 2025. Tapi masih versi Bahasa Indonesianya, kami bikin versi dua versi, versi Bahasa Indonesia dan versi Bahasa Inggris,” tambahnya.
Tifa menyebutkan bahwa buku tersebut akan hadir dalam dua versi. Versi premium atau eksklusif dijual dengan harga Rp500 ribu, menggunakan hardcover, full color, kertas art paper, dan ditujukan sebagai edisi koleksi. Sementara versi standar akan dibanderol seharga Rp250 ribu, dengan isi yang sama namun tampilan yang lebih sederhana.
(Saepul)