BANDUNG,TM.ID: Pasca disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai melakukan ancang-ancang dengan membangun dua koridor pertama.
Dua koridor tersebut yakni untuk rute Babakan Siliwangi-Leuwi Panjang dan Tegalluar-Leuwi Panjang.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan diharapkan pembangunan dapat segera berproses, minimal groundbreaking di awal 2024.
“Tadi saya berbicara dengan Kementerian Perhubungan. Jadi untuk LRT, Utara-Selatan untuk di Bandung. Babakan Siliwangi dan Leuwi Panjang,” ujarnya baru-baru ini.
Sementara Pj Sekda Jabar Muhammad Taufiq Budi Santosa menambahkan, pembangunan sarana prasarana melalui kucuran anggaran APBN. Terlebih studi telah dilakukan dan tengah memasuki proses DED, yang turut diharapkan diambilalih oleh pemerintah pusat.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Resmi Keluarkan SE Pengelolaan Sampah Perkantoran
“Kemungkinan anggaran APBN lebih dominan supaya bisa ada proses percepatan. Studi awal sudah, dengan World Bank yang dikoordinasikan dengan Dishub. Tapi memang kita harus menyusun DED. Mudah-mudahan bisa difasilitasi Kemenhub,” tuturnya.
Kebutuhan biaya untuk pembangunan dua koridor tersebut kata dia, setidaknya memakan biaya sekitar Rp30 triliun. Dimana masing-masing koridor menelan anggaran sekitar Rp15 triliun.
“Satu koridor sekitar Rp10 triliun lebih. Kurang lebih Rp20 triliun (dua koridor) belum termasuk biaya pengadaan moda angkutan dan biaya operasional. Total hampir Rp30 triliun untuk dua koridor. Semua,” tandasnya.
(Dang Yul/Dist)