BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – TransTRACK menghadirkan sebuah teknologi yang dapat menjadi solusi untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan bus. Dengan teknologi Driver Monitoring System (DMS) milik TransTRACK, kondisi pengemudi dapat dipantau secara real-time sehingga mampu mencegah resiko terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas khususnya yang melibatkan transportasi umum massal seperti bus masih menjadi momok yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi dengan korban jiwa yang lebih banyak.
Data dari Direktorat Jendral Perhubungan Darat tahun 2021 mencatat sebanyak 5.889 kecelakaan bus terjadi setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 tahun, dengan presentase pertumbuhan kecelakaan yang meningkat 0,5% setiap tahunnya.
Sedangkan penyebab utama kecelakaan lalu lintas angkutan barang dan bus di Indonesia berdasarkan data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pada 2024, menyatakan sebesar 98% disebabkan oleh faktor manusia atau human error.
Dampak Kecelakaan Bus
Kecelakaan bus dapat memberikan dampak besar bagi pelaku usaha transportasi, bukan hanya dari sisi kerugian materiil, tapi juga reputasi perusahaan.
Secara materiil, kerusakan kendaraan, biaya perbaikan, klaim asuransi, serta kompensasi untuk penumpang dan pihak ketiga bisa membebani keuangan perusahaan secara signifikan.
Tidak hanya itu, tidak beroperasinya armada untuk waktu yang lama akibat proses hukum atau perbaikan, otomatis dapat mengganggu operasional harian yang berdampak pada menurunnya pendapatan.
Di sisi lain, kecelakaan dapat berdampak pada rusaknya reputasi dan berkurangnya kepercayaan pelanggan.
“Dalam industri transportasi, citra sebagai penyedia layanan yang aman dan andal adalah aset utama,” terang Terryus Wijaya, Head of Marketing Communication TransTRACK, saat dihubungi oleh Teropongmedia, Senin (2/6/2025).
Ia menambahkan bahwa ketika hal ini terganggu, butuh waktu lama untuk membangunnya kembali.
Sebuah insiden bisa membuat penumpang enggan menggunakan layanan perusahaan yang dianggap tidak aman. Selain itu, reputasi yang kurang baik juga bisa membuat kerja sama dengan mitra bisnis atau kontrak jangka panjang menjadi terancam.
Faktor Penyebab Kecelakaan Bus
TransTRACK mengamati terdapat sejumlah faktor yang berkaitan dengan kondisi pengemudi menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan bus, mulai dari akibat kelelahan hingga prilaku mengemudi supir. Sejumlah faktor tersebut yaitu:
Kelelahan Pengemudi. Kelelahan pengemudi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan. Dalam sebuah perjalanan, seringkali pengemudi harus menempuh rute panjang yang dapat menyebabkan kelelahan. Kondisi ini yang dapat mebahayakan perjalanan dan berujung kecelakaan.
“Banyak supir memaksakan diri menyetir dalam waktu lama tanpa istirahat cukup, terutama saat perjalanan malam hari,” ujar Terry.
Distraksi. Selain faktor kelelahan, distraksi seperti penggunaan ponsel, merokok, atau terlalu sering menoleh ke belakang saat mengemudi juga jadi pemicu terjadinya kecelakaan yang seringali tidak disadari.
Prilaku Mengemudi Supir. Faktor lain yang tak kalah penting penyebab kecelakaan adalah gaya mengemudi supir. Beberapa kasus supir mengemudi dengan agresif, seperti mengebut, rem mendadak, atau tidak menjaga jarak aman. Kondisi ini biasanya dipicu oleh tekanan waktu atau kurangnya pelatihan berkala bagi pengemudi.
Solusi Minimalisir Kecelakaan
Untuk meminimalisisr kecelakaan bus akibat faktor faktor tersebut, TransTRACK menghadirkan sebuah solusi yaitu teknologi Driver Monitoring System (DMS) yang dirancang untuk memantau kondisi fisik dan perilaku pengemudi secara real-time.
Teknologi ini menjadi solusi nyata dalam menekan angka kecelakaan bus karena mampu mendeteksi risiko kecelakaan sejak dini dan memberi peringatan langsung ke pengemudi maupun ke pusat kontrol operator.
Teknologi DMS menerapkan kamera dan sensor yang dipasang di dalam kabin kendaraan untuk mendeteksi tanda-tanda kelelahan, distraksi, atau perilaku tidak aman saat mengemudi.
Driver Monitoring System (DMS) dari TransTRACK hadir dengan berbagai fitur canggih yang dirancang khusus untuk memantau dan meningkatkan keselamatan pengemudi secara real-time.
Beberapa fitur utama dari Driver Monitoring System (DMS) yaitu:
- Pendeteksi kelelahan dan tanda-tanda mengantuk: Fitur ini dapat mendeteksi kelelahan supir dari kondisi seperti mata terpejam atau kepala terangguk, hingga menguap berulang.
- Pendeteksi distraksi: Fitur ini bisa memberi informasi apabila supir mengalami distraksi seperti menggunakan ponsel, merokok, atau tidak fokus saat mengemudi.
- Face recognition dan eye tracking: Fitur ini dapat memastikan pengemudi tetap fokus pada jalan.
- Kamera kabin real-time: Kamera ini dapat merekam aktivitas di dalam kendaraan yang dapat dipantau secara real-time.
- Pendeteksi sabuk pengaman dan sistem peringatan otomatis: Fitur ini akan mendeteksi penggunaan sabuk pengaman dan mampu mengingatkan supir dalam bentuk alarm audio atau visual saat terdeteksi perilaku berisiko.
Kenggulan dari Sistem DMS ini adalah mampu merekam pola perilaku pengemudi secara real-time, sehingga operator bisa langsung memberi peringatan atau tindak lanjut sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga:
Order Management System dari TransTRACK Jadi Solusi Cerdas Meningkatkan Kinerja Bisnis
TransTRACK Mudahkan Manajemen Armada Untuk Tingkatkan Kinerja Bisnis Pertambangan
Seluruh data yang terekam oleh DMS juga telah terintegrasi ke dalam dashboard manajemen armada atau Fleet Management System TransTRACK, sehingga operator bisa memantau performa pengemudi secara menyeluruh.
Selain itu, DMS mampu memberikan data dan rekaman perilaku pengemudi secara akurat. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja supir, pelatihan ulang, hingga pengaturan jadwal kerja yang lebih aman.
Data dari sisitem ini juga dapat digunakan untuk memberikan reward bagi supir dengan kinerja baik.
Teknologi ini juga dapat membantu perusahaan dalam memenuhi standar keselamatan baik dari regulator atau mitra bisnis.
“Dengan menerapkan teknologi ini, reputasi perusahaan juga ikut terangkat karena dinilai memiliki perhatian dan komitmen kuat terhadap keselamatan penumpang,” terang Terry.
Sederet keunggulan ini menjadikan Teknologi Driver Monitoring System (DMS) TransTRACK menjadi solusi menyeluruh untuk operasional transportasi yang lebih aman dan efisien.
Penerapan Teknologi TransTRACK dalam Bisnis
Teknologi Driver Monitoring System (DMS) TransTRACK ini dapat diterapkan di berbagai jenis bisnis yang mengandalkan kendaraan dan pengemudi sebagai bagian penting dari operasional.
Teknologi ini dapat diterpakan pada perusahaan transportasi penumpang seperti bus, travel, atau shuttle. Di sektor logistik dan distribusi, teknologi ini juga sangat bermanfaat untuk meminimalkan risiko kecelakaan saat pengiriman barang, sekaligus menjaga performa dan reputasi layanan.
DMS juga cocok untuk industri berat seperti pertambangan, kehutanan, dan perkebunan, di mana kendaraan beroperasi di area terpencil dan dalam shift panjang.
“Intinya, selama ada armada dan pengemudi di dalam bisnis, DMS dapat menjadi solusi penting untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan operasional,” tutup Terry.
(Raidi/Aak)