BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak kembali memberi apresiasi terhadap dukungan penuh Bobotoh yang hadir di laga leg pertama Final Championship Series Liga 1 kontra Madura United pada Minggu, 31 Mei 2024 di Stadion si Jalak Harupat (SJH), Kab. Bandung. Ia menilai kehadiran Bobotoh mampu menjadikan pemain Madura United gemetaran hingga sulit menjaga konsentrasi permainan.
Bojan menilai, Bobotoh kembali menunjukan perannya sebagai pemain ke-12 di dalam tim Persib Bandung pada laga krusial kali ini. Dukungan tersebut membuat semua perjuangan anak asuhnya menjadi lebih ringan karena tim Madura United terlihat sangat gugup ketika terus menerus ditekan oleh Bobotoh.
Berisiknya Stadion SJH, diakui Bojan sukses membuat para pemain Persib Bandung semakin bersemangat. Hingga akhirnya di babak kedua, permainan mutlak sepenuhnya menjadi milik Persib dan sukses membobol gawang Madura United sebanyak tiga kali.
“Selalu fantastis ketika melihat stadion yang penuh. Bisa dilihat atmosfenya baik di saat pertandingan, seusai pertandingan dan sebelum pertandingan,” terang pria asal Kroasia itu.
BACA JUGA: Tuah Stadion Si Jalak Harupat Terus Berlanjut, Madura United Takluk 3 Gol Tanpa Balas
Sebagai informasi, kreatifitas Bobotoh benar-benar ditunjukan di laga ini tepatnya pada tribun timur yang dihuni oleh Viking Persib Club, lalu tribun utara yang dihuni Nothernwall. Dua komunitas Bobotoh terbesar ini memamerkan kreatifitasnya melalui koreo kertas, bendera, hingga koreo dua dimensi.
Hadirnya koreo tersebut tentu menjadikan laga ini semakin semarak karena semua mata di Stadion SJH tertuju kepada Persib. Bahkan seisi Stadion SJH juga terus menyerang mental para pemain Madura United lewat chants atau nyanyian.
Sebagai pelatih yang sudah kenyang akan pengalaman, ia merasa tingginya atmosfer di stadion memang tidak mudah untuk ditaklukan. Terkadang, hal ini seakan menjadi neraka bagi skuat tamu, yang kini dirasakan Madura United.
Hal itu terlihat dari menurunnya kualitas pertahanan Madura United yang bisa dimanfaatkan oleh anak asuhnya. Bahkan saat Madura United mencoba keluar dari tekanan, Persib semakin leluasa menunjukan karakternya lewat skama transisi cepat dari bertahan ke menyerang.
“Jika melihat situasi seperti ini, stadion penuh, begitu berisik, ini tentu saja tidak mudah untuk lawan. Itu membuat kaki bergetar.” tutup Bojan.
(RF/Usk)