BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini tercatat mencapai 78 persen.
Temuan ini dipaparkan Indonesian Social Survey (ISS) dalam rilis hasil survei nasional pada Kamis (21/8/2025).
Direktur Eksekutif ISS Whinda Yustisia menjelaskan, tingginya kepuasan publik tidak semata-mata dipengaruhi capaian ekonomi, melainkan didominasi kepercayaan masyarakat kepada presiden dan institusi negara.
“Yang berkorelasi kuat dengan tingkat kepuasan publik adalah rasa percaya terhadap institusi negara, khususnya presiden. Apa yang dilakukan kementerian akan mempengaruhi penilaian publik terhadap kinerja pemerintah,” ujarnya.
Survei ISS melibatkan 2.200 responden di seluruh Indonesia dengan metode multistage random sampling.
Hasilnya menunjukkan 78 persen responden puas terhadap kinerja pemerintah, sedikit menurun daripada survei Litbang Kompas awal tahun yang mencatat angka 80 persen.
Whinda menegaskan, kepuasan publik bukan berarti semua program dan janji politik pemerintah sudah tuntas. Menurutnya, faktor utama yang berperan adalah rasa percaya masyarakat kepada Presiden Prabowo, yang menjadi modal sosial penting bagi pemerintah.
Baca Juga:
Prabowo Siap Tak Maju Pilpres 2029 Jika Kinerjanya Gagal
Prabowo Tetapkan 8 Program Prioritas Tahun 2026, Anggarkan Rp3.786,5 Triliun
Selain itu, Whinda menyebut adanya transferring effect dari pemerintahan sebelumnya.
Kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut memberi efek keberlanjutan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau presiden sebelumnya pada awal periode biasanya mendapat tingkat kepuasan 50-61 persen, Prabowo langsung 78 persen. Ada bonus skor sekitar 10-15 persen dari efek transisi Jokowi melalui wapres,” jelasnya.
Namun, Whinda mengingatkan, kepercayaan publik bersifat dinamis. Ia beralasan, jika ada institusi yang dinilai buruk kinerjanya, tingkat kepuasan publik pasti ikut terganggu.
“Modal utama pemerintahan saat ini adalah menjaga kepercayaan masyarakat,” katanya.
(Anisa Kholifatul Jannah)