BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Produsen roda empat asal Jepang, Subaru menyatakan untuk menghentikan produksi sedan kelas menengahnya, Legacy. Keputusan ini didasari karena pergeseran minat konsumen yang cenderung beralih ke kendaraan jenis crossover dan SUV. Legacy, yang telah menjadi salah satu ikon Subaru di segmen sedan menengah, kini mengakhiri perjalanan panjangnya.
Dalam keterangan resminya, sedan tersebut akan mencapai akhir produksinya, masih akan disuplai ke dealer-dealer Subaru Amerika Serikat (AS) pada kuartal ini dengan harga mulai dari $24.895 atau sekitar Rp402,5 juta. Hal ini menandai akhir dari keberadaannya di pasar otomotif AS.
Legacy Sedan Inti di Pasar Amerika
Sebagai informasi, Legacy adalah satu-satunya sedan menengah yang dimiliki oleh Subaru dan ditujukan khusus untuk pasar Amerika Utara. Sejak debutnya pada tahun 1989, Legacy telah berhasil menjual sebanyak 1,3 juta unit di AS melalui enam generasi yang berbeda.
BACA JUGA: Gairah Baru Yamaha Aerox 155, Aplikasi Warna yang Elegan
Namun, penjualan Legacy telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, Legacy hanya berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 4.398 unit di AS, menempatkannya di peringkat kesembilan dari 14 sedan menengah lainnya. Jumlah penjualan ini jauh di bawah pesaingnya seperti Toyota Camry dan Honda Accord yang masing-masing mencatatkan raihan 78.336 dan 41.927 unit pada periode yang sama.
Mengalihkan ke Mobil Listrik
Dengan berakhirnya produksi Legacy, Subaru akan fokus pada pengembangan dan pemasaran kendaraan listrik. Perusahaan berencana untuk menggarap delapan kendaraan listrik secara global hingga tahun 2028.
Meskipun Legacy mengakhiri perjalanannya, warisan dari model ini akan tetap terus mengalir melalui saudaranya, Subaru Outback, yang merupakan versi wagon dari model generasi pertama Legacy. Subaru Outback masih tetap populer dan dihargai oleh konsumen karena daya tahan dan kinerja yang handal.
(Saepul/Budis)