BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr. Maxi, mengatakan dari sekitar 6.000 anggota komunitas laki-laki yang menyukai sesama jenis (LSL) di wilayah tersebut, sebanyak 94 orang diketahui positif mengidap HIV. Secara keseluruhan, Dinkes Subang telah mencatat 3.800 kasus HIV.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar penderita berusia di bawah 30 tahun dan kini telah menjalani pengobatan dengan terapi antiretroviral (ARV).
”Dari total 3.800 kasus HIV tersebut, kelompok paling banyak terpapar adalah pekerja seks komersial (PSK), disusul komunitas LSL, transgender, dan pengguna narkoba suntik. Empat kelompok ini berisiko tinggi penularan HIV,” ujarnya, Kamis (10/7/2035).
Dari total sekitar 6.000 anggota komunitas LSL di Kabupaten Subang, sebanyak 1.098 orang di antaranya telah terdata secara resmi oleh Dinas Kesehatan setempat.
dr. Maxi menjelaskan layanan pengobatan HIV di Subang kini tidak lagi hanya terpusat di RSUD, melainkan telah diperluas hingga ke sejumlah puskesmas yang menyediakan layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP).
“Contohnya, Puskesmas Pamanukan melayani sekitar sebanyak 500 pasien ARV dan Puskesmas Jalancagak sebanyak 98 pasien,” tambahnya.
dr. Maxi menegaskan bahwa HIV tidak menular melalui kontak sosial biasa, seperti berjabat tangan, berenang bersama, atau memakai toilet yang sama. Penularan virus ini hanya dapat terjadi melalui tiga cara, yakni hubungan seksual berisiko, penularan dari ibu ke anak, serta penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Sebagai upaya pencegahan, ia mengajak masyarakat menerapkan pendekatan ABCDE, yang meliputi:
1. A (Abstinence): Menghindari hubungan seksual sebelum menikah.
2. B (Be faithful): Setia pada satu pasangan.
3. C (Condom): Menggunakan kondom jika poin A dan B tidak dijalankan.
4. D (Don’t use drugs): Menjauhi penggunaan narkoba, terutama yang melibatkan jarum suntik.
5. E (Education): Menekankan pentingnya edukasi terkait risiko HIV dan dampak penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga:
Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi
Waspada Penyebaran HIV Pasca Pesta Gay di Puncak, Pemkab Bogor Lakukan Intervensi Lanjutan
”Dengan edukasi yang benar, masyarakat diharapkan mampu membentengi diri dan keluarganya dari paparan HIV/AIDS,” pungkas dr Maxi.
(Virdiya/_Usk)