Subang Hadapi Ancaman HIV: Dinkes Catat 3.800 Kasus

Penulis: Vini

HIV Subang
Ilustrasi. (Istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr. Maxi, mengatakan dari sekitar 6.000 anggota komunitas laki-laki yang menyukai sesama jenis (LSL) di wilayah tersebut, sebanyak 94 orang diketahui positif mengidap HIV. Secara keseluruhan, Dinkes Subang telah mencatat 3.800 kasus HIV.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar penderita berusia di bawah 30 tahun dan kini telah menjalani pengobatan dengan terapi antiretroviral (ARV).

‎”Dari total 3.800 kasus HIV tersebut, kelompok paling banyak terpapar adalah pekerja seks komersial (PSK), disusul komunitas LSL, transgender, dan pengguna narkoba suntik. Empat kelompok ini berisiko tinggi penularan HIV,” ujarnya, Kamis (10/7/2035).

Dari total sekitar 6.000 anggota komunitas LSL di Kabupaten Subang, sebanyak 1.098 orang di antaranya telah terdata secara resmi oleh Dinas Kesehatan setempat.

dr. Maxi menjelaskan layanan pengobatan HIV di Subang kini tidak lagi hanya terpusat di RSUD, melainkan telah diperluas hingga ke sejumlah puskesmas yang menyediakan layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP).

“Contohnya, Puskesmas Pamanukan melayani sekitar sebanyak 500 pasien ARV dan Puskesmas Jalancagak sebanyak 98 pasien,” tambahnya.

‎dr. Maxi menegaskan bahwa HIV tidak menular melalui kontak sosial biasa, seperti berjabat tangan, berenang bersama, atau memakai toilet yang sama. Penularan virus ini hanya dapat terjadi melalui tiga cara, yakni hubungan seksual berisiko, penularan dari ibu ke anak, serta penggunaan jarum suntik secara bergantian.

Sebagai upaya pencegahan, ia mengajak masyarakat menerapkan pendekatan ABCDE, yang meliputi:

1. A (Abstinence): Menghindari hubungan seksual sebelum menikah.

2. B (Be faithful): Setia pada satu pasangan.

3. C (Condom): Menggunakan kondom jika poin A dan B tidak dijalankan.

4. D (Don’t use drugs): Menjauhi penggunaan narkoba, terutama yang melibatkan jarum suntik.

5. E (Education): Menekankan pentingnya edukasi terkait risiko HIV dan dampak penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga:

Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi

Waspada Penyebaran HIV Pasca Pesta Gay di Puncak, Pemkab Bogor Lakukan Intervensi Lanjutan

”Dengan edukasi yang benar, masyarakat diharapkan mampu membentengi diri dan keluarganya dari paparan HIV/AIDS,” pungkas dr Maxi.

(Virdiya/_Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Sepatu Sekolah EIGER
5 Rekomendasi Sepatu EIGER untuk Sekolah, Tampil Staylish dengan Brand Lokal
WhatsApp-Image-2025-07-05-at-09.52
Menjadi Content Creator yang Sukses dan Berkelanjutan di Era Digital
91f127e728627437c2e1f154e8a310b5
Gagal Masuk PTN Bukan Akhir Dunia, tapi Awal Jalanmu Sendiri
Gambar-WhatsApp-2025-07-03-pukul-16.08
Maraknya Kasus Aborsi di Kalangan Para Remaja
Warga bogor unjuk rasa
Dampak Banjir, Warga Tamansari Bogor Gelar Unjuk Rasa
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Link Live Streaming PSG vs Real Madrid Selain Yalla Shoot

4

Google Veo 3: Revolusi Terbaru dalam Generasi Video AI Multimodal

5

Mahasiswa UNJANI “Ngintip” Dapur Redaksi Teropong Media
Headline
konser terakhir black sabbath
Konser Terakhir Black Sabbath "Back To The Beginning" Jadi Aksi Amal Terbesar Dalam Sejarah
jaminan kehilangan pekerjaan
Cek, Syarat Pengajuan Jaminan Kehilangan Pekerjaan!
Reaktivasi Bandara Husein Disebut Menhub Bisa Rugikan Anggaran Negara
Reaktivasi Bandara Husein Disebut Menhub Bisa Rugikan Anggaran Negara, Kok Bisa?
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di 15 Wilayah Perairan Indonesia
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Terjadi di 15 Wilayah Perairan Indonesia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.