BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Steroid atau banyak yang mengenalnya sebagai kortikosteroid, merupakan obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh.
Biasanya dokter meresepkan obat ini untuk mengatasi berbagai kondisi medis, seperti asma, rhinitis alergi, dan demam. Pada dasarnya, steroid merupakan kelompok senyawa kimia yang terdiri dari beberapa jenis, termasuk hormon yang secara alami diproduksi oleh tubuh manusia.
Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa penggunaan steroid dalam jangka panjang tanpa adanya saran dan pengwasan dari dokter, sangat tidak dianjurkan. Sebab, steroid dapat menyebabkan berbagai efek samping yang dapat membahayakan kesehatan.
Efek Samping Penggunaan Steroid Jangka Panjang
Berikut beberapa efek samping dari penggunaan steroid jangka panjang:
1. Penambahan Berat Badan
Penambahan berat badan adalah salah satu efek samping yang paling sering dilaporkan oleh pengguna steroid. Sebuah penelitian dari American College of Rheumatology menyebutkan bahwa 70 persen pengguna kortikosteroid selama minimal dua bulan mengalami kenaikan berat badan akibat meningkatnya nafsu makan, perubahan metabolisme gula dan lemak, serta retensi cairan.
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Penggunaan steroid dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Jurnal ilmiah Cardiovascular Toxicity of Illicit Anabolic-Androgenic Steroid Use dari Journal of the American Heart Association menunjukkan bahwa steroid dapat memicu peningkatan tekanan darah, yang berpotensi merusak pembuluh darah dan memperburuk kondisi kesehatan jantung.
3. Osteoporosis dan Patah Tulang
Penggunaan steroid jangka panjang juga meningkatkan risiko osteoporosis, yang membuat tulang menjadi lebih rapuh dan rentan patah.
Menurut jurnal Prevalence of Long Term Steroid Treatment dari BMJ Journals, lansia yang mengonsumsi steroid dalam dosis tinggi berisiko lebih besar terkena osteoporosis.
4. Meningkatkan Risiko Infeksi
Steroid dapat menekan sistem kekebalan tubuh, membuat pengguna lebih rentan terhadap infeksi. Risiko ini meningkat terutama pada pengguna steroid dalam dosis tinggi atau jangka panjang, lebih dari satu tahun.
5. Katarak dan Glaukoma
Penggunaan steroid baik dalam bentuk oral maupun tetes mata dapat menyebabkan katarak dan glaukoma jika digunakan dalam jangka panjang. Gejala awal biasanya muncul dalam waktu 3-6 minggu setelah penggunaan steroid.
6. Tekanan Darah Tinggi dan Penyakit Jantung
Steroid juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan berhubungan dengan risiko penyakit jantung. Penelitian di Annals of Internal Medicine menyebutkan bahwa semakin lama dan semakin tinggi dosis steroid yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risiko hipertensi dan penyakit jantung.
7. Masalah Perut
Penggunaan steroid dalam jangka panjang juga berpotensi menyebabkan tukak lambung, terutama bagi mereka yang menggunakan steroid oral bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
8. Masalah Tidur dan Kesehatan Mental
Steroid dapat mempengaruhi pola tidur dengan mengubah kadar melatonin dalam tubuh. Selain itu, dosis tinggi steroid dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan masalah ingatan, terutama pada lansia yang mengonsumsinya dalam jangka panjang.
9. Kekurangan Hormon Adrenal
Penggunaan steroid jangka panjang dapat menyebabkan penurunan produksi kortisol dalam tubuh. Apabila steroid dihentikan secara tiba-tiba, pengguna berpotensi mengalami kekurangan hormon adrenal yang dapat menyebabkan gejala sakit.
BACA JUGA: 5 Efek Samping Ngupil, Hati-hati Epistaksis!
Banyaknya efek samping yang timbul kaibat konsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan saran dari dokter di atas, dapat menjadi peringatan untuk tidak mengonsumsinya secara semabrangan.
(Virdiya/Aak)