BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lebih dari 10 ribu pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex kena pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK terjadi usai raksasa tekstil tersebut tutup total karena pailit.
Merespons hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mengambil langkah-langkah antisipatif menghadapi PHK massal tersebut.
Ketua Komisi VII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan pemerintah dituntut melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi penutupan PT Sritex. Sebab, penutupan PT Sritex akan menyebabkan PHK massal.
“Ujung-ujungnya, karyawan lagi yang jadi korban. Padahal, mereka ini bekerja secara profesional, patuh pada seluruh aturan yang ditetapkan baik oleh pemerintah, maupun perusahaan. Namun dalam situasi dan kondisi seperti ini, mereka yang kelihatannya harus rela berkorban. Padahal kebutuhan mereka saat ini tengah meningkat. Memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran,” kata Saleh dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Saleh, tidak mudah mencari pekerjaan yang sesuai di tengah situasi perekonomian saat ini. Saleh meyakini ribuan karyawan Sritex tidak mempunyai tempat mengadu. Untuk itu, dia meminta pemerintah harus proaktif untuk membantu.
“Mereka masyarakat kelas menengah. Tidak berpikiran ke langit. Sehari-hari hanya fokus menghidupi keluarga. Dan yang pasti, mereka juga sangat cinta Indonesia”. katanya.
BACA JUGA:
Saleh berharap pemerintah dapat mencari jalan terbaik bagi karyawan dan pekerja PT Sritex. Pada saat membahas hasil kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VII ke PT Sritex dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat menyampaikan bahwa pemerintah telah memiliki skema penanganan perusahaan itu. Agus memastikan tidak akan ada PHK karyawan dalam semua opsi yang ada.
“Ya, sekarang kita perlukan menteri Perindustrian turun tangan. Diperlukan keberpihakan dan kebijakan afirmatif untuk para karyawan. Sebagai menteri senior, saya yakin Pak AGK pasti memiliki jalan dan solusi,” jelas dia.
(Kaje/Aak)