BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengungkapkan, ada banyak celah kecurangan dalam praktik penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Bey berjanji akan memberantas dugaan praktik curang jual beli kursi di sistem PPDB. Terkait hal itu, Bey akan segera menggelar rapat dengan instansi terkait, agar PPDB 2024 berada di jalurnya.
“Saya ingin melihat aturannya seperti apa. Rabu saya akan rapat, karena banyak celah di sana,” kata Bey di Kota Bandung, Senin (1/4/2024).
BACA JUGA: Soal PPDB, Ombudsman Gagas “Policy Brief” ke Kemendikbudristek
Menurut Bey, praktik jual beli kursi PPDB bisa mencapai puluhan juta. Ia meminta kepada sekda yang baru Herman Suryatman untuk membenahi terkait hal tersebut. Kecurangan dalam sistem PPDB banyak merugikan para siswa.
“Ada kabar satu kursi dihargai Rp15 juta. Tidak ada indikator. itu dijalur prestasi dan zonasi,”kata Bey.
Bey menilai, praktik jual beli PPDB bisa merusak sistem pendidikan dan juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM).
Praktik nepotisme, kata Bey, akan berujung pada keburukan karena diawali dengan yang tidak baik. Bahkan, ada siswa yang masuk lewat praktik nepotisme diberi perhatian khusus.
“Untuk indikatornya sangat tidak jelas. Persoalan PPDB ini harus bisa berjalan baik dan transparan,” tukasnya
(Budis)