BANDUNG,TM.ID: Kelurahan Cipadung punya program unggulan yakni Cipadung Sesah Hilapna. Kegiatan itu singkatan sedekah sampah hadirkan lingkungan pemukiman nyaman dan asri.
“Kita gulirkan program Cipadung Sesah Hilapna. Jadi diharapkan mulai memilah sampah organik yang basah ke saung maggot. Kalau sampah organik kering ke Kang Empos, dan sampah non organik disedekahkan kepada pemulung atau pengepul melalui Tim Gorber dijual,” kata Lurah Cipadung Lukman Ependi, Jumat (23/2/2024).
BACA JUGA: Soal Sampah APK Pemilu, KLHK Minta Tidak Berakhir di TPA
Menurutnya, pihaknya telah memulai saung maggot sejak 2018 lalu. Awalnya, program tersebut diinisiasi oleh individual. Seiring berjalannya waktu, warga pun mulai terlibat dengan mensedekahkan sampahnya ke saung maggot.
“Alhamdulilah saung maggot itu masih berjalan. Kemudian bertambah tahun ini dukungan dari Pemkot Bandung dibangun hangar maggot seluas 100 meter persegi,” ucapnya.
Lukman mengungkapkan, pada pengelolaan sampah, saat ini masih proses menjadi nilai ekonomi. Sehingga secara bertahap upaya ini bisa dirasakan oleh masyarakat yang berjumlah 21.194 jiwa itu.
“Pengelola sampah kita harap mampu meningkatkan kesejahteraan. Namun saat ini hasil ekonomi yang diterima belum dirasakan perlu waktu dan perjuangan, ini masih proses,” ujarnya
Sebagai upaya pengelolaan sampah di wilayah tersebut, pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam kegiatan tertentu. Setiap pertemuan, dimanfaatkan untuk menyampaikan edukasi tersebut.
BACA JUGA: HPSN Jabar 2024, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Edukasi Pelaku Ekosistem Pengelolaan Sampah
“Cara sosialisasi, kita manfaatkan momen pertemuan. Kita sampaikan agar mulai memilah sampah dari rumah. Kita sampaikan pada kegiatan posyandu, PKK termasuk woro-woro. Bahkan kita datangi tempat rumah makan warung tegal untuk memilah sampah organik untuk dimanfaatkan sebagai makanan maggot,” imbuhnya.
Laporan Wartawan Kota Bandung: Rizky Iman/Masnur