BANDUNG,TM.ID: Sepatu yang dipakai Cawapres pasangan nomor urut 3, Gibran Rakabuming Raka saat Debat CAwapres 2024 menjadi sorotan netizen.
Netizen kaget setelah mengetahui harga sepatu yang terbilang murah dari pasangan Capres Prabowo Subianto tersebut.
Di tengah sorotan warganet pada debat cawapres, perhatian publik tidak hanya terfokus pada visi misi politik, tetapi juga pada gaya para kandidat.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah gaya cawapres termuda, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo.
Dalam debat tersebut, Gibran terlihat elegan dengan kemeja biru muda, celana hitam, dan sepatu sneakers hitam putih.
Hal yang mengejutkan adalah sepatu Gibran berasal dari brand lokal yaitu Aero Street seri Aerostreet Hoops Low. Harganya yang sangat terjangkau, hanya Rp 139.900, membuatnya menonjol di mata warganet.
Mendukung Industri dalam Negeri
Dengan Gibran memilih produk lokal seperti Aero Street, ini merupakan dukungan nyata terhadap pertumbuhan industri dalam negeri. Pilihannya untuk memakai produk UMKM asal Indonesia juga dianggap sebagai pesan kepada masyarakat akan pentingnya mendukung brand lokal.
Tindakan ini sekaligus menunjukkan keyakinan bahwa produk lokal memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk impor.
Penampilan sepatu Gibran tidak hanya mencuri perhatian, tapi juga mendapatkan respons positif dari warganet. Banyak yang menyatakan salut terhadap keputusan Gibran yang dengan bangga mengenakan produk UMKM dalam sebuah acara sebesar debat cawapres.
BACA JUGA: Ide Gibran Naikkan Rasio Pajak, Mahfud MD: Tak Masuk Akal
Keputusan Gibran untuk mengenakan sepatu dari Aero Street seakan menjadi simbol dukungan terhadap produk lokal. Melalui tindakan sederhana ini, ia secara tak langsung menyuarakan bahwa produk-produk Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang sebanding dengan produk impor.
Tidak sedikit warganet yang secara terang-terangan menyatakan keinginan untuk memiliki sepatu serupa dengan Gibran. Ini mencerminkan daya tarik dan pengaruh positif dari seorang tokoh publik terhadap preferensi konsumen, khususnya dalam memilih produk lokal.
(Kaje/Aak)