JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang tamu hotel di Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Rama Sahid, diduga mengalami hal tak mengenakan saat menginap di Hotel Indonesia Pekalongan. Kisah tersebut, ia bagikan dalam sebuah unggahan video melalui akun TikTok miliknya, @ramasahid, menjadi viral.
Ia memutuskan untuk menginap di hotel tersebut karena tertarik dengan konsep syariah yang diusung serta penawaran harga promo yang tersedia melalui aplikasi pemesanan online.
Akan tetapi, kejadian yang Rama tak harapkan justru terjadi saat hendakia melakukan proses check-in. Pihak hotel tiba-tiba meminta biaya tambahan, yang membuat Rama merasa keberatan.
“Saya kekeh dengan prinsip saya, nggak ada tambahan biaya sama sekali,” ujar Rama dalam video unggahannya.
Ia mengaku, bahwa selama ini dirinya sudah sering menginap di berbagai hotel, tetapi baru kali ini diminta membayar biaya ekstra.
Rama menyampaikan bahwa permintaan tambahan biaya seharusnya menjadi urusan antara pihak hotel dengan penyedia aplikasi, bukan dibebankan ke pelanggan. Hal ini pun memicu perdebatan antara dirinya dengan staf hotel.
“Yang ngakunya akadnya syariah, tetapi setelah sampai sana malah dikasih biaya tambahan,” katanya menekankan.
BACA JUGA:
Viral Isu Masuk Surga Rp1 Juta, Umi Cinta Angkat Bicara
Viral! Aksi Perundungan Pelajar di Pangandaran Picu Gelombang Kecaman Warganet
Meski awalnya tetap diizinkan masuk ke kamar tanpa membayar biaya tambahan, situasi memburuk ketika ia dianggap tidak mematuhi ketentuan hotel. Akibatnya, Rama diminta meninggalkan kamar.
Ia menceritakan bahwa pintu kamarnya diketuk dengan keras dari luar karena dalam keadaan terkunci. Bahkan, dalam unggahan lanjutan, Rama mengklaim bahwa pihak hotel bersikap kasar dan menuduh dirinya menyebabkan ketidaknyamanan bagi tamu lain.
Setelah diusir, Rama berupaya meminta pengembalian dana. Namun, menurutnya, pihak hotel menolak memberikan refund dan justru menyarankan agar ia langsung menghubungi pihak aplikasi tempat ia memesan kamar.
Kisah ini memicu banyak komentar dari netizen yang mengecam perlakuan pihak hotel, serta mempertanyakan transparansi dan profesionalisme layanan yang dijanjikan.
(Saepul)