JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica di Banjarnegara, Jawa Tengah yang menjadi pemasok listrik untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (JAMALI), terancam akibat sedimentasi yang kian menumpuk di waduk.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, mengatakan Kondisi tersebut dipicu oleh erosi dan longsor di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu.
“Erosi dan longsor di wilayah hulu berpotensi meningkatkan sedimentasi yang dapat mengganggu operasi pembangkit,” ujar Bernadus, Sabtu (30/8/2025).
Sejak beroperasi lebih dari 45 tahun, PLTA Mrica berperan sebagai salah satu tulang punggung energi bersih Indonesia. Selain menyuplai listrik ramah lingkungan, waduk ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir. Namun, kerusakan lingkungan di hulu membuat peran vital tersebut semakin rapuh.
Ancaman bagi Energi dan Warga
Sedimentasi yang kian parah bukan hanya soal teknis pembangkit. Jika waduk kehilangan kapasitasnya, pasokan listrik ke wilayah padat penduduk bisa terganggu. Risiko banjir pun meningkat karena daya tampung waduk menurun drastis. Kondisi ini berpotensi langsung merugikan jutaan warga di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Meski upaya konservasi dilakukan, seperti penanaman 20.000 bibit pohon di kawasan Telaga Dringo, langkah itu dianggap belum cukup untuk menahan laju kerusakan yang sudah terjadi selama puluhan tahun.
PLN Indonesia Power menyatakan, pihaknya melakukan reforestasi dan konservasi bersama masyarakat. Namun, penyelesaian masalah ini membutuhkan keterlibatan lebih luas terutama dari pemerintah pusat dan daerah.
“Pelestarian DAS Serayu adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan PLTA Mrica,” kata Bernadus, melansir Liputan6.
Sejumlah pengamat lingkungan menilai, lemahnya pengawasan tata ruang dan pembiaran alih fungsi lahan di kawasan hulu turut memperparah sedimentasi. Jika tidak segera ditangani, fungsi waduk sebagai infrastruktur energi dan pengendali banjir bisa kehilangan peran strategisnya.
Baca Juga:
3 ASN Wafat Imbas Demo di Makassar, Menteri PANRB Sampaikan Duka Cita
Energi Hijau di Persimpangan
Program konservasi yang dilakukan PLN IP memang penting, tetapi tanpa regulasi ketat dan koordinasi lintas lembaga, dampak jangka panjang tetap mengancam. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan pemerintah dalam menjaga sumber energi yang diandalkan jutaan rakyat.
(Dist)