BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah startup akan menggelar kompetisi tak biasa yaitu lomba balap sperma atau “sperm race”. Menggabungkan unsur olahraga dan kesehatan, lomba ini menjadi ajang balap sperma pertama di Dunia
Diinisasi oleh sebuah startup Bernama Sperm Racing, Lomba ini dijadwalkan berlangsung di LA Center Studios, Los Angeles, pada Jumat, 25 April mendatang.
Dalam lomba ini, dua peserta akan bertanding dengan melombakan sperma mereka masing-masing di bawah mikroskop, dalam lintasan khusus sepanjang 20 cm yang dirancang menyerupai sistem reproduksi wanita.
Menggunakan kamera dngan resolusi tinggi, penonton dapat menyaksikan pergerakan sperma secara real-time. Seperti balapan pada umumnya, pemenang ditentukan dari sperma mana yang lebih dulu mencapai garis finis.
Dengan kecepatan rata-rata sperma sekitar 5 milimeter per menit, perlombaan diprediksi akan berlangsung sekitar 40 menit tergantung apakah sperma bisa berenang lurus tanpa halangan.
Menariknya, balapan ini akan disiarkan langsung melalui situs resmi Sperm Racing, lengkap dengan papan skor, statistik, dan tayangan ulang instan, seperti pertandingan sepak bola.
Baca Juga:
WNA Afrika Bikin Onar di Supermarket Kalibata City, Mandi Minyak Goreng
Catat Rekor Baru, Film Animasi Jumbo Tembus 6 Juta Penonton!
Di balik konsepnya yang aneh, lomba ini memiliki pesan penting. Perusahaan start up berupaya meningkatkan kesadaran terkait isu penurunan kesuburan pria yang selama ini kerap luput dari perhatian.
“Balap sperma bukan sekadar lelucon,” ujar Eric Zhu, salah satu pendiri startup tersebut, dalam manifestonya, dikutip dari website resmi Sperm Racing. “Ini bukan cuma ide viral yang bisa ditertawakan. Ini jauh lebih dari itu.”
Menurut Zhu, dunia saat ini tengah menghadapi masalah serius terkait penurunan kesuburan pria. Penurunan ini terjadi secara perlahan dan konsisten, namun hampir tidak ada yang benar benar memperhatikannya.
Salah satu indikator penting dalam kesuburan pria adalah motilitas sperma, atau kemampuan sperma untuk bergerak cepat dan efisien. Zhu menungkapkan bahwa hal ini sering diabaikan.
Padahal, motilitas sperma dapat diukur dan dilacak, bahkan dapat ditingkatkan sama seperti saat seseorang melatih diri untuk lari atau angkat beban.
Melalui balapan sperma ini, Zhu dan timnya nerupaya untuk mengngkat isu kesehatan reproduksi pria yang dibungkus melalui pendekatan yang menarik.
(Raidi/ )