JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Wakil KPK Saut Situmorang menilai, kasus pemotongan insentif yang disebabkan hubungan atasan dan bawan kurang harmonis, yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurutnya, terjadinya kasus pemotongan insentif di Sidoarjo itu terkait dengan nilai-nilai kejujuran.
“Penyebab pertama bagaimana hubungan pimpinan dan bawahan, akibat nilai yang dipegang tidak secara utuh di sebuah organisai, apapun organisasinya baik pemerintah, daerah dan lain-lain. Nilai ini kan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan, dan ketegasan,” kata Saut melansir RRI, Rabu (17/4/2024).
Ia melanjutkan, hubungan antar bawahan dan atasan sangat penting dalam lingkungan korporasi maupun instansi.
BACA JUGA: KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Tersangka Korupsi BPPD
“Nilai-nilai baik ini kan harusnya ada dipikiran di para pimpinan dan bawahanya, karena korupsi itu tidak sendirian, karena korupsi ini relasi kuasa,” kata Saut.
Diketahui sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) sebagai tersangka kasus pemotongan penerimaan uang di BPPD Kabupaten Sidoarjo. Awalnya, hanya dua anak buah Gus Muhdlor.
Sementara, Gus Muhdlor sebagai bersangkutan menerima dan menghormati proses hukum, atas penetapan dirinya menjadi tersangka KPK.
“Secara umum kami menghormati segala keputusan yang dikeluarkan oleh KPK,” kata Gus Muhdlor di Sidoarjo, Selasa (16/4/2024).
(Saepul/Aak)