BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dikejutkan dengan penemuan seorang pria berinisial HB yang bekerja sebagai satuan pengamanan (satpam) bank. HB ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri di area tempat kerjanya, Jalan Tarum Barat II, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Senin (29/9/2025).
Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya besar setelah polisi mendapati sebuah brankas bank dalam keadaan rusak di lokasi kejadian.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian HB.
“Apakah antara brankas yang rusak dengan sekuriti yang meninggal itu ada korelasinya? Apakah dua perbuatan yang berbeda atau satu perbuatan yang satu rangkaian?,” ujar Mustofa, mengutip wartakota.tribunnews, Selasa (30/9/2025).
Tim penyidik Polres Metro Bekasi sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara detail. Temuan di lapangan, termasuk hasil pemeriksaan sidik jari, nantinya akan dicocokkan dengan hasil autopsi untuk memperkuat penyelidikan.
”Nanti kita list kalau mendasari pada hasil otopsi biar jelas tentang penyebab kematian security tersebut,” ucapnya.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa sekitar lima orang saksi, termasuk kepala cabang bank tempat korban bekerja. Selain itu, penyidik juga menelusuri isi telepon seluler milik korban untuk mencari petunjuk tambahan.
Pihak kepolisian turut menindaklanjuti berbagai informasi yang beredar di media sosial, seperti video viral yang menampilkan brankas diduga digergaji serta tangkapan layar percakapan yang menyebut adanya ancaman terhadap korban.
“Seluruh informasi tersebut akan kami cocokkan dengan bukti fisik dan keterangan saksi yang sudah diperoleh,” ujar Mustofa.
Baca Juga:
Istri Diplomat Arya Daru Minta Tidak ada Lagi Framing Negatif Terhadap Suaminya
Ia menegaskan, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah korban benar-benar meninggal karena bunuh diri atau justru menjadi korban pembunuhan. Perkembangan terbaru kasus ini akan diumumkan setelah seluruh hasil pemeriksaan, terutama hasil autopsi, selesai dan dinyatakan jelas.
”Kuncinya kami nunggu hasil otopsi, baru disatuan semua rangkaian pemeriksaan yang kami telah jalankan,” katanya.
(Virdiya/Aak)