BANDUNG,TM.ID: Sebanyak 70 tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung dinyatakan melebihi kapasitas penampungan sampah atau overload. Hal ini terjadi akibat dampak kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Sampah yang overload di 70 TPS jadi prioritas untuk diangkut ke TPA darurat Sarimukti. Darurat sampah di Bandung Raya masih berlangsung hingga kini.
“70 TPS masih overload dan itu yang menjadi prioritas kita untuk dilakukan pengangkutan. 50 sekian TPS dalam kondisi normal, nah yang belum normal ini menjadi prioritas kita untuk dilakukan pembuangan ke Sarimukti,” kata Sekertaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, di Balai Kota Bandung, Jum’at (22/9/2023).
BACA JUGA: DLH Kota Bandung akan Gelar Bazar Unik, Bayar Sembako Pakai Sampah
Ema mengatakan, masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke TPS, meski sudah ditutup sementara karena sudah overload. Akibatnya sampah turun sampai menutup ruas jalan, seperti di TPS Cibeunying, Jalan Bengawan karena sejak terjadinya kebakaran TPA Sarimukti sampah tersebut tidak diangkut.
“Saya ingatkan ke DLH jangan sampai kondisi ini terulang, karena itu terlalu lama tidak diangkut, saya tidak ingin lagi melihat bukit-bukit sampah apalagi di jalanan umum karena itu sangat mengganggu secara psikologi, keestetikaan, dan secara kesehatan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi masyarakat yang masih membuang sampah ke TPS yang di tutup sementara, kata Ema, petugas dari kelurahan dan kecamatan dikerahkan untuk mengawasi. Karena, lanjut Ema, masyarakat yang membuang sampah rata-rata dilakukan saat malam hari ketika keadaan TPS sudah sepi.
BACA JUGA: Masalah Sampah Kota Bandung Ditarget Tuntas dalam 3 Bulan
“Saya minta keseluruh camat dan lurah, langkah-langkah apa yang harus dilakukan, kita harus tahu, istilahnya jam-jam rawan masyarakat itu membuang sampah. Kalau siang kan tidak mungkin, karena pasti keliatan, nah ini kalau malam bagaimana, tentunya harus ada yang mengawasi,” katanya.
Tak hanya itu, Ema menuturkan saat ini massif dilakukan edukasi terhadap masyarakat untuk pengelolaan sampah secara mandiri. Hal itu pun yang menjadi program kerja prioritas Pejabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono dalam penanganan sampah.
“Intinya jangan bosan terus edukasi masyarakat agar mampu menangani sampah minimal yang organiknya,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Masnur)