BANDUNG,TM.ID: Saksi yang mewakili pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, serta saksi pasangan calon nomor urut 03, enggan menandatangani hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten.
Saksi paslon 1, Alamsyah Basri, menyampaikan penolakannya di Serang, Banten, Senin (11/3/2024). Ia menyatakan bahwa timnya tidak akan menandatangani sertifikat hasil pleno tingkat Provinsi Banten untuk pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Meskipun demikian, Alamsyah Basri menegaskan bahwa ia dan timnya menghormati seluruh proses yang telah dilakukan oleh KPU Provinsi Banten.
Menurut Alamsyah Basri, meskipun secara kuantitatif tidak terdapat perubahan angka-angka dalam hasil pemilihan presiden, tetapi secara kualitatif, ia melihat adanya keterlibatan pemerintah. Tidak hanya itu, terdapat juga aparat negara, bahkan kepala desa untuk memenangkan calon tertentu.
“Dalam pemilu presiden dan wakil presiden, terdapat langkah-langkah buruk secara kualitatif yang ingin saya sampaikan,” ungkapnya.
Alamsyah Basri mengungkapkan bahwa saksi paslon 01 di Banten telah menyimpan bukti-bukti yang sudah diserahkan kepada tim hukum.
Dilakukannya hal demikian, agar dapat diproses sesai dengan undang-undang.
Bukti-bukti tersebut berupa foto dan pengakuan dari penerima bantuan sosial (bansos) serta bantuan lainnya yang menyatakan diarahkan untuk memilih calon tertentu.
Pihak paslon 1 juga berencana untuk mengisi formulir kejadian khusus KPU yang telah tersedia.
Tindakan serupa juga dilakukan oleh saksi paslon 03, Top Samosir, yang menyatakan menolak untuk menandatangani hasil rekapitulasi tingkat KPU Provinsi Banten.
Menurut Samosir, mereka keberatan terhadap situasi politik dan perkembangan politik di negara ini.
Ia juga menyampaikan keberatannya pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90 yang membuka pintu pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden 02.
BACAJUGA: Jelang Pengumuman Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Polri Jamin Situasi Kondusif
“Perkembangan politik di negara kita itu diikuti dengan keberanian-keberanian tindakan seperti disampaikan saksi 01. Juga keterlibatan aparat yang diikuti dengan ada menjelang Pemilu ada berbagai bantuan secara langsung atau tidak langsung kita juga dapat merasakan semua bahwa hal demikian sangat mempengaruhi situasi menjelang Pemilu,” jelas Samosir, mengutip antara.
Dalam data tersebut, paslon 01 Anies-Muhaimin mendapat suara sebanyak 2.451.383 suara. Kemudia paslon 02 Prabowo-Gibran mendapat suara sebanyak 4.035.052 suara. Dan paslon 03 Ganjar-Mahfud memperoleh suara sebanyak 720.275 suara.
(Vini/Aak)