BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Potret dunia pendidikan di pelosok kembali memunculkan keprihatinan. Puluhan siswa SDN Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa mengikuti kegiatan belajar di lantai musala karena ruang kelas mereka rusak parah dan belum mendapat perbaikan.
Sebanyak 38 siswa kelas V kini harus belajar dengan posisi tengkurap di lantai musala, sementara 32 siswa kelas IV terpaksa dipindahkan ke ruang perpustakaan.
Kerusakan pada dua ruang kelas tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada langkah perbaikan, sehingga kondisi bangunan semakin memburuk dan akhirnya tidak dapat dipakai lagi.
“Sebenarnya saya dan teman-teman sangat tidak nyaman belajar di musala tetapi kami terpaksa. Kami ingin bisa belajar di ruang kelas seperti dahulu. Kami mohon bantuannya dari pemerintah untuk memperbaiki kelas kami,” ungkap Anisa Zahra, salah satu siswi kelas V, Kamis (28/8/2025).
Sementara itu, Kepala SDN Cipaku Saleh menyebutkan bangunan yang rusak itu dibangun pada 2015. Namun, sejak dua tahun terakhir, dua ruang kelas tersebut tidak bisa difungsikan lagi karena kerusakannya cukup parah.
“Kami sudah alihkan aktivitas belajar ke musala dan perpustakaan. Total siswa kami saat ini ada 406 anak, dan kami mulai kewalahan mengatur ruangan tetapi mau bagaimana lagi, ruang kelas tidak bisa dipakai,” kata Saleh.
Pihak sekolah menyampaikan mereka telah berulang kali mengajukan permohonan bantuan kepada dinas terkait maupun Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Namun hingga saat ini, belum ada kepastian tindak lanjut yang diterima.
“Kami sangat berharap pemerintah dapat memberikan perhatian serius. Situasi ini sudah berlangsung terlalu lama, dan kasihan anak-anak harus belajar dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Di tengah segala keterbatasan tersebut, para siswa tetap menunjukkan semangat untuk belajar, meski kenyataan ini jelas memengaruhi kenyamanan serta konsentrasi mereka dalam mengikuti pelajaran.
(Virdiya/_Usk)