BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dokter Richard Lee akhirnya mengakui bahwa skincare DNA Salmon yang dijualnya merupakan produk re-package dari merek lain. Pengakuan ini muncul setelah Denny Sumargo mempertanyakan keaslian produk tersebut di hadapan Richard Lee.
Densu, sapaan akrab Denny Sumargo, bahkan secara langsung membuka bungkus skincare DNA Salmon yang dibeli oleh karyawannya.
“Ini dibeli Rp 1,5 juta sekian diskon jadi Rp 700 ribu (dari Richard Lee), saya cek ada di e-commerce harganya cuma Rp 500-an, mereknya sama seperti ini. Saya kopek (lepas stiker) buat Anda. Jadi ini sebenarnya produk siapa?” tanya Denny mekutip dari TikTok @rf0919, Senin (16/12/2024).
Richard Lee mengakui bahwa produk skincare tersebut adalah Ribeskin yang di-repackage dengan stiker DNA Salmon miliknya. Ia mengaku khilaf telah mengklaim produk tersebut sebagai buatannya.
“Pertama saya minta maaf dengan masyarakat. Ada satu videoku bahwa itu produk buatanku, itu kekhilafan ku, aku minta maaf pada kalian semua, minta maaf kekhilafan ku dalam marketing,” kata Richard Lee.
“Tapi di video lainnya aku sering banget koreksi hal tersebut bahwa itu adalah produk Korea, itu adalah Ribeskin dan aku punya kerja sama dengan perusahaan tersebut,” imbuhnya menjelaskan.
BACA JUGA : Perseteruan Doktif dan Dr. Richard Lee Memanas: Tuduh Penipuan!
Kecurangan Richard Lee
Richard Lee menjual DNA Salmon dengan harga dua kali lipat dari harga sebenarnya, yang membuat netizen geram. Di kolom komentar, mereka ramai-ramai mengecam dokter yang dikenal sebagai musuh Kartika Putri tersebut.
Richard juga menjelaskan bahwa dirinya tidak mungkin berani menutup stiker tanpa izin. Ia percaya diri karena penjualan Ribeskin yang di-repackage menjadi DNA Salmon miliknya menjadi nomor satu di Indonesia. Ia juga tidak menampik kelicikannya dalam menutup label produk asli dengan stiker miliknya.
Lebih lanjut, Richard mengaku izin DNA Salmon miliknya sebagai kosmetik, bukan obat. Hal ini disebutnya menjadi alasan produknya ditarik oleh BPOM. Sebab, izin kosmetik hanya boleh dioles, bukan dengan injeksi.
Sebelumnya, dalam podcast bersama Denny Sumargo, Richard Lee juga memberikan klarifikasi mengenai gelar PhD miliknya yang disebut-sebut abal-abal. Ia meminta maaf kepada masyarakat dan mengaku tidak mengetahui track record kampus tersebut.
(Hafidah Rismayanti/Aak)