BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Langkah berani dan inspiratif datang dari Desa Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Pemerintah desa setempat resmi mendampingi pendirian Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya membangun kekuatan ekonomi masyarakat dari akar rumput.
Dengan mengantongi izin legal lengkap, termasuk pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, koperasi ini hadir membawa harapan baru bagi warga.
Kepala Desa Tirtomarto, Joni Suharyanto, menjelaskan bahwa pendirian koperasi ini merupakan inisiatif nyata dalam menjawab kebutuhan pokok warga, terutama dalam hal distribusi gas elpiji bersubsidi.
Fokus awal koperasi ini memang diarahkan ke sektor elpiji karena dinilai paling krusial bagi kehidupan sehari-hari warga.
“Secara legalitas, kami sudah lengkap. Izin dan pengesahan dari Kemenkumham sudah kami kantongi. Sekarang kami sedang memproses operasional unit usaha elpiji sebagai langkah awal koperasi ini berjalan,” ujar Joni mengutip dari RRI pada Selasa (10/6/2025).
Baca Juga:
Ariza: Koperasi Desa Merah Putih Bukan untuk Matikan Usaha Warga
Festival Desa Wisata 2025 Nostalgia Bareng Budaya dan Kuliner Asli Bogor
Koprasi dirancang transparan dan partisipatif
Joni menambahkan bahwa koperasi ini dirancang dengan sistem pengelolaan transparan dan partisipatif, di mana masyarakat desa sendiri akan terlibat langsung dalam manajemen. Hal ini dilakukan agar keuntungan ekonomi benar-benar kembali ke warga, bukan mengalir ke pihak luar desa.
“Secara legalitas, kami sudah lengkap. Izin dan pengesahan dari Kemenkumham sudah kami kantongi. Sekarang kami sedang memproses operasional unit usaha elpiji sebagai langkah awal koperasi ini berjalan,” tegasnya kembali menandaskan keseriusan program ini.
Lebih dari sekadar penyedia elpiji, koperasi ini juga disiapkan sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Rencana pengembangan telah dirancang matang. Setelah sistem distribusi elpiji berjalan dengan stabil dan efisien, Koperasi Desa Merah Putih akan merambah sektor-sektor kebutuhan pokok lainnya.
“Namun untuk saat ini, kami ingin fokus dulu pada satu kebutuhan yang paling mendasar, yaitu elpiji. Setelah sistemnya berjalan baik dan stabil, barulah kami akan kembangkan ke sektor lain,” pungkas Joni.
Sektor tersebut termasuk bahan pokok penting (bapokting) seperti beras, gula, dan minyak goreng—komoditas yang sangat erat dengan keseharian masyarakat. Pendekatan bertahap ini dianggap strategis demi menjaga keberlangsungan koperasi sekaligus membangun kepercayaan publik.
(Hafidah Rismayanti/Budis)