MALANG, TEROPONGMEDIA.ID — Renovasi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dipastikan akan memenuhi standar FIFA, pasca tragedi maut yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022 lalu.
Stadion Kanjuruhan berstandar FIFA dipastikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI yang bertangungjawab atas pembangunan infrastruktur olahraga nasional tersebut.
Menteri PU, Dody Hanggodo menegaskan, keseluruhan kondisi Stadion Kanjuruhan sudah ditinjau langsung oleh FIFA dan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) ketika proses renovasi masih berjalan.
“Sudah dicek oleh FIFA dan tentunya kalau FIFA sudah, maka PSSI juga sudah. Untuk Standar yang ada sudah sesuai dengan ketentuan dari FIFA,” tegas Dody, seperti dilansir Antara.
Dody mengaku optimistis dengan terpenuhinya standarisasi FIFA, ke depan Stadion Kanjuruhan mampu menambah opsi sebagai tempat menyelenggarakan pertandingan sepakbola tingkat internasional.
“Insya Allah bisa untuk tempat menggelar pertandingan internasional,” ucapnya.
Fasilitas Stadion Kanjuruhan
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Airyn Saputri Harahap mengatakan pelaksanaan renovasi Stadion Kanjuruhan mempertimbangkan ketentuan dari FIFA.
Salah satunya, lanjut dia, menyangkut aspek keselamatan penonton. Proses evakuasi penonton apabila terjadi kejadian darurat di dalam stadion sudah dihitung.
Kemudian dilakukan simulasi dan diterapkan dalam tahapan pelaksanaan renovasi bangunan tersebut.
“Jalur evakuasi itu sudah ada, bisa dilihat seperti yang ada di foto di depan. Bahkan standar evakuasi dari kami untuk keluar dari dalam stadion itu tujuh menit,” kata dia.
Tak hanya itu, Stadion Kanjuruhan juga menyediakan tempat duduk khusus masyarakat penyandang disabilitas dengan kapasitas 16 orang.
BACA JUGA: Dampak Tragedi Kanjuruhan Bikin Australia Ogah Ajak Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Tragedi Kanjuruhan
Dia menambahkan sesungguhnya Tragedi Kanjuruhan yang terjadi, pada 1 Oktober 2022 merupakan pelajaran penting bagi banyak pihak, agar selalu mengedepankan sisi keamanan masyarakat.
“Semua aturan kami mengikuti, kembali lagi bahwa yang kami jaga ini nyawa manusia gitu,” kata dia.
Selain itu, Airyn menyatakan renovasi di Stadion Kanjuruhan tidak menghilangkan muatan sejarah mengenai tragedi, pada 1 Oktober 2022 yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia.
“Kami berdiskusi dengan keluarga korban mengenai desain di sini seperti apa, renovasi di sini tidak bisa sembarangan dilakukan karena ada sejarahnya,” ujarnya.
(Aak)