BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia diramaikan dengan fenomena unik namun mengundang perhatian menjamurnya bendera bajak laut dari serial anime One Piece di berbagai sudut kota dan media sosial.
Meski terlihat sebagai bentuk ekspresi penggemar budaya pop, fenomena ini ditanggapi serius oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung.
Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kota Bandung, Tatang Hamdani, mengatakan pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan jajaran intelijen di lingkungan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) guna menyelidiki motif di balik penyebaran simbol bajak laut tersebut.
“Kami akan koordinasi dengan jajaran intelijen Forkopimda. Di Kesbang sendiri ada tim kerja sama intelijen yang siap menelusuri lebih jauh,” kata Tatang, Sabtu (2/7/2025).
Baca Juga:
Dasco Tanggapi Viral Bendera One Piece: Waspadai Upaya Memecah Belah
Viral Bendera One Piece Jolly Roger Berkibar Jelang 17 Agustus, Harus Paham Ini Protes!
Menurutnya, pada awalnya bendera berlogo tengkorak tersebut dianggap sebagai hal biasa dari komunitas pecinta anime.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, muncul dugaan bahwa bendera itu digunakan oleh kelompok tertentu untuk menyampaikan pesan kebebasan, bahkan bentuk simbolik perlawanan terhadap negara.
“Ada informasi bahwa simbol ini digunakan sebagai bentuk ekspresi kebebasan, tapi juga mengandung sinyal perlawanan terhadap pemerintah. Ini yang perlu kita waspadai bersama,” ucapnya.
Pihaknya juga tidak serta-merta mengambil langkah represif. Tim kewaspadaan daerah tengah menghimpun data dan menjadwalkan rapat koordinasi untuk menentukan langkah strategis.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kata Tatang, akan melibatkan aparat kewilayahan, organisasi masyarakat, serta mitra strategis lainnya untuk memastikan situasi tetap kondusif menjelang hari kemerdekaan.
“Jika terbukti mengarah pada upaya merusak persatuan atau mengganggu ketertiban umum, tentu akan ada tindakan. Tapi semuanya harus sesuai aturan dan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.
Tatang menekankan pentingnya membedakan antara ekspresi budaya pop yang wajar dengan simbol yang dimanfaatkan untuk tujuan radikal atau disintegratif.
“Kita tak ingin gegabah. Bisa jadi ini sekadar tren anime biasa. Tapi kalau ada indikasi kuat mengarah pada radikalisme atau disintegrasi, maka akan ditindak sesuai prosedur,” pungkasnya.
Pemkot Bandung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan kritis dalam menyikapi simbol-simbol asing, terlebih menjelang momen bersejarah seperti Hari Kemerdekaan.
Jika masyarakat menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar, diminta segera melapor kepada aparat setempat. (Kyy/_Usk)