BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ditengah gempuran yang tiada henti Negara Penjajah Israel terhadap Palestina, Presiden Kolombia Gustavo Petro telah menginstruksikan menteri luar negerinya untuk membuka kedutaan besar di Kota Ramallah, Palestina.
Langkah itu dilakukan Petro hanya tiga pekan setelah Bogota memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
“Kolombia telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada pemerintahan sebelumnya. Yakni pada pemerintahan Presiden Santos (Juan Manuel Santos),” kata Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo seperti dilansir Reuters, Kamis (23/5/2024).
“Kini Presiden Petro menginstruksikan agar kedutaan Kolombia dibuka di Ramallah, misi Kolombia di Ramallah. Ini adalah langkah selanjutnya yang yang harus kami lakukan,” ujarnya menambahkan.
Diplomat Kolombia itu menuturkan para kepala negara Amerika Latin telah sepakat untuk mengambil tindakan bersama agar Palestina diakui sebagai negara di PBB. Sikap tersebut mereka putuskan dalam KTT Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) yang diadakan di Saint Vincent dan Grenadines, Maret lalu.
BACA JUGA: Turki: Israel dan Sekutunya Terisolasi, Banyak Negara Telah Akui Palestina
Dia pun yakin akan semakin banyak negara yang mengakui Palestina. “Kami menegaskan, sikap tersebut tidak ada hubungannya dengan Israel, rakyat Israel, ataupun orang-orang Yahudi, melainkan PBB telah sepakat dalam konteks Perjanjian Oslo untuk menciptakan solusi dua negara,” ucapnya.
“Oleh karena itu, jika membutuhkan dua negara. Jelas Palestina perlu diakui sebagai sebuah negara,” katanya.
Kolombia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2 Mei lalu. Petro beberapa kali menentang tindakan militer Israel di Jalur Gaza, dan bahkan menyebutnya sebagai genosida.
(Usk)