BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Kepala Persib Bandung Bojan Hodak mempertanyakan kebijakan Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI, kenapa tidak mengutus wasit asing pada laga krusial Persija vs Persib di pekan ke-23 Liga 1 2024/2025 pada Minggu (16/2/2025).
Persija vs Persib yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, itu berakhir dengan skor imbang 2-2.
Namun Bojan Hodak tampak kecewa dengan kinerja wasit lokal bernama Muhammad Tri Santoso itu mengingat banyaknya kesalahan dalam mengambil keputusan.
“Laga ini terlalu banyak (kesalahan keputusan),” tegas Bojan Hodak kepada media seusai pertandingan.
Pelatih asal Kroasia ini juga mempertanyakan, kenapa pada saat Persija bertandang ke markas Persib, juru pengadil yang diutus adalah wasit asing yang lebih dipercaya keputusannya.
Salah satu keputusan wasit Tri Santoso yang memancing pertanyaan semua pihak adalah ketika Marco Simic menyikut Beckham Putra, hanya diganjar kartu kuning. Bahkan pelanggaran keras tersebut tidak ditinjau sang wasit melalui rekaman video VAR.
Seusai lontaran kritik keras Bojan Hodak itu, PSSI dan LIB tiba-tiba menyiarkan beberapa press rilis terkait pelibatan wasit asing pada kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2024/2025, melalui pernyataan resmi di laman pssi.org pada Senin (17/2/2025).
BACA JUGA
Rekam Jejak 2 Wasit Asing Elite AFC di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia
Bojan Hodak Heran Laga Panas Persija versus Persib Tidak Dipimpin Wasit Asing
4 Wasit Asing di Liga 1 dan 2 2024/2025
Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Komite Wasit, Erick Thohir terkesan membanggakan inisiatifnya yang telah menghadirkan beberapa wasit elite AFC tersebut.
Ada dua wasit asing yang selama ini memimpin pertandingan Liga 1 dan Liga 2, yakni Ko Hyung-jin asal Korea Selatan dan Clifford Daypuyat, wasit elite AFC asal Filipina.
Kata Erick, kehadiran wasit asing itu bertujuan untuk dijadikan contoh bagi wasit lokal untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme.
Selain itu, mendorong kompetisi Liga 1 dan Liga 2 semakin kompetitif serta bebas dari kontroversi yang dapat merugikan perkembangan sepak bola nasional.
“Sejak awal musim, bekerjasama dengan AFC, kami terus datangkan wasit internasional untuk memimpin Liga 1 dan Liga 2 dengan dua tujuan. Pertama, pembelajaran bagi wasit tanah air, saling menimba pengalaman, dan juga peningkatan kualitas. Kedua, dengan kehadiran wasit internasional tersebut, kualitas liga kita juga makin profesional karena wasitnya berkualifikasi FIFA dan dari AFC,” ujar Erick Thohir.
Menurutnya, sejak awal 2025 dua wasit asing, Ko Hyung-Jin asal Korsel dan Clifford Daypuyat dari Filipina telah bertugas di dua kasta kompetisi tanah air.
Ko Hyung-Jin memimpin laga di pekan ke-19 Liga 1 antara Persebaya Surabaya vs Malut United, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (17/1/2025).
Sedangkan, Clifford bertugas di laga babak delapan besar Liga 2 antara Deltras Sidoarjo melawan PSPS Pekanbaru, Jumat (31/1/2025) di Stadion, Gelora Delta, Sidoarjo.
Wasit Filipina itu juga memimpin laga playoff liga 2 lainnya antara FC Bekasi melawan Adhyaksa FC, Selasa (4/2).
“Saya mendapatkan laporan dari para pelatih dan LIB bahwa mereka puas atas kepemimpinan wasit asing. Tanggapannya positif dan sangat baik diteruskan. Karena itu, kami terus bekerjasama dengan AFC agar bisa secara bergilir mendatangkan wasit-wasit kualitas internasional agar kompetisi liga kita juga semakin baik,” tambah Erick.
Menjelang akhir musim kompetisi di dua liga tersebut, PSSI akan mendatangkan dua wasit asing yang akan memulai tugas pada akhir Februari. Mereka terdiri dari Muhammad Taqi dan Clarence Leow, keduanya asal Singapura.
(Aak)