BANDUNG,TM.ID: Kerjasama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Danacita dalam menyediakan solusi pinjaman online untuk mahasiswa menjadi sorotan. Netizen mengungkapkan bahwa pinjol Danacita, sebagai mitra swasta ITB.
Pinjol ini menawarkan pinjaman Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan sistem dicicil, disertai dengan tingginya bunga pinjol. Apakah pinjol Danacita dapat menjadi solusi yang tepat?
Profil Pinjol Danacita
Danacita merupakan lembaga pinjol komersial di bawah perusahaan ErudiFI yang berbasis di Singapura. Fokus utamanya adalah menyediakan pendanaan pendidikan untuk pelajar dan tenaga kerja profesional. Melalui kerjasama dengan ITB, pinjol Danacita memberikan opsi pembayaran UKT dengan metode dicicil, yang kemudian mencuatkan kontroversi terkait besarannya.
Alfonsus Dwianto Wibodo sebagai Direktur Utama, Danacita memiliki pemegang saham seperti Harry Noviandry, Naga Tan, Susli Lie, dan Isabella Yonathan. Jumlah penggunanya mencapai lebih dari 27 ribu, dengan 14 ribu di antaranya aktif. Pinjol ini telah mengeluarkan pendanaan lebih dari Rp 375 miliar, dan setiap tahun pendanaannya mencapai Rp 8,7 miliar.
Kerjasama Berbagai Perguruan Tinggi
Tidak hanya ITB, berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta juga menjadi mitra Danacita dalam memberikan kemudahan pembayaran cicilan UKT. Institusi seperti BSI, Unisba, UNM, IT PLN, UNTAR, UPJ, UNISIA, Paramadina, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran terlibat dalam kerjasama ini.
Kisruh bermula dari keputusan ITB menawarkan opsi pembayaran UKT melalui pinjol ini, setelah keluhan mahasiswa terkait kesulitan membayar biaya kuliah. Melalui akun Twitter @ITBfess, mahasiswa menyampaikan kendala mereka dalam mengakses Formulir Rencana Studi (FRS) pada Sistem Informasi Akademik (SIX).
Syaratnya mahasiswa harus membayar UKT yang berat, terutama bagi sebagian mahasiswa. Tidak melunasi UKT atau Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) bisa menyebabkan cuti kuliah. Solusi yang ITB berikan berupa pinjaman dari lembaga bank pendidikan, seperti Danacita yang bunganya juga cukup besar.
BACA JUGA: Komitmen dan Kebijakan ITB untuk Pendidikan Berkualitas
Simulasi Pinjol
Mahasiswa yang mencoba mengajukan pinjaman melalui pinjol Danacita terkejut dengan besarnya bunga. Sebagai contoh, pengajuan biaya pendidikan Rp 10 juta dapat mengakibatkan mahasiswa membayar total pinjaman sebesar Rp 12,5 juta dalam waktu 12 bulan. Dengan rincian biaya bulanan sekitar Rp 1.291.667, terdiri dari biaya platform 1.75 persen dan biaya persetujuan 3 persen.
Keputusan ITB untuk bekerjasama dengan Danacita menciptakan dilema. Meskipun memberikan opsi pembayaran, mahasiswa merasa terbebani dengan cicilan pinjol yang memiliki bunga cukup besar setiap bulannya. Ini menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara kemudahan pembayaran dan beban finansial yang harus mahasiswa tanggung.
(Kaje/Usk)