BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Nama arkeolog, Dr Ali Akbar kini kembali mencuat terkait proyek lanjutan, penelitian dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Simak profil Ali Akbar, sang arkeolog yang mengabdikan diri di institusi pendidikan Universitas Indonesia (UI).
Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI ini bukan sekadar pengajar, melainkan juga praktisi arkeologi yang aktif memberdayakan masyarakat.
Sejak 2019 hingga 2023, Dr. Ali Akbar, M.Hum telah memimpin tiga program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), mulai dari pendampingan Covid-19 berbasis arkeologi hingga pengembangan museum di Banten dan Bali.
Sebagai arkeolog, nama Ali Akbar sudah tak asing di kalangan akademisi maupun praktisi. Ia kerap menjadi konsultan arkeologi di berbagai daerah di Indonesia hingga sejumlah negara.
Kiprahnya dimulai dari bangku kuliah, menyelesaikan S1, S2, hingga S3 di Arkeologi UI, lalu mengabdi sebagai staf pengajar di almamaternya.
Tak hanya mengajar, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya FIB UI (2018-2022) ini aktif meneliti dan menulis.
Dedikasinya diakui secara nasional maupun internasional. Pada 2006, LIPI menganugerahinya sebagai Peneliti Muda Terbaik Bidang Sosial-Budaya. Ia juga kerap diundang sebagai pembicara di berbagai negara, mulai dari Belanda, Mesir, hingga Korea Selatan.
Di luar kampus, Ali Akbar terlibat dalam sejumlah organisasi penting, seperti International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) dan Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Ia juga anggota Dewan Pakar Asosiasi Museum Indonesia, yang turut menyusun RUU Permuseuman.
Penelitian dan Pemugaran Situs Gunung Padang
Bagi Ali Akbar, arkeologi bukan sekadar meneliti masa lalu, tetapi juga menghidupkannya untuk masyarakat. Kini, di sela kesibukannya memimpin penelitian di Situs Gunung Padang, ia terus mendorong pelestarian warisan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.
Salah satu bukunya, “Situs Gunung Padang”, menjadi rujukan penting dalam kajian arkeologi. Saat ini, ia memimpin Program Studi Pascasarjana Arkeologi FIB UI, sekaligus Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI).
Dalam proyek penelitian yang sedang dijalani saat ini, Ali Akbar didapuk sebagai Ketua Tim Penelitian dan Pemugaran Situs Gunung Padang.
Dalam proyek tersebut, Ali Akbar membawahi sembilan peneliti utama dengan bidang keahlian khusus, ahli di bidang arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, geografi, geodesi, biologi, arsitek, planologi, tradisi lisan, hidrologi, hingga geoteknik.
Tim peneliti melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur batuan di situs Gunung Padang, dengan perhatian khusus pada batu-batu berdiri yang diduga berfungsi sebagai pilar penyangga utama.
Setelah menentukan titik-titik strategis, tim gabungan yang terdiri dari 100 ahli bersama masyarakat setempat akan memulai proses ekskavasi arkeologis.
BACA JUGA
Tim Ahli dan Peneliti Dalam Negeri Kaji Ulang Situs Gunung Padang
Profil Marsma TNI (Purn) Fajar Adrianto: Penerbang Tempur Legendaris TNI AU
Karya Akademik
Berikut daftar lengkap buku dan penelitian karya arkeolog Ali Akbar:
1. Buku
- Prasejarah di Jakarta dan Sekitarnya (2007)
- Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan (2010)
- 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia (2011)
- Situs Gunung Padang: Menuju Warisan Budaya Dunia (2018)
- Arkeologi Al-Qur’an: Penggalian Pengetahuan Keagamaan (2020)
- Asal Usul Manusia Pertama di Bumi (2023)
2. Penelitian Terpublikasi
- Situs Gunung Padang: Misteri dan Arkeologi (2013, Jakarta: Change Publication)
- “Quranic Archaeology as a knowledge branch of archaeology”, Heritage of Nusantara: International Journal of Religion Literature and Heritage, Vol. 1/1 (June 2012): 1-20
- “Cultural Resources Management for a Majapahit Kingdom Site in Trowulan, East Java, Indonesia”, Conservation and Management of Archaeological Sites, Vol. 16/4 (November 2014): 297-307
- “Reconstruction of an indigenous community’s belief in dragon; Research on prehistoric Batu Naga Site in Kuningan, West Java”, Jurnal Wacana, Vol. 18/3 (2017)
Karya-karya tersebut mencerminkan spektrum keilmuannya yang luas, mulai dari kajian prasejarah hingga pendekatan arkeologi dalam studi keagamaan. Demikian profil singkat Dr Ali Akbar, arkeolog Indonesia yang tak pernah lelah mengungkap misteri jejak budaya masa lalu.
(Aak)