Temuan Arkeologi Geopark Meratus Bakal Diteliti Tahun Depan

Penulis: Budi

Foto - Web -
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANJARMASIN,TM.id : Wakil Ketua Badan Pengelola (BP) Geopark Meratus Nurul Fajar Desira mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti penemuan benda-benda peninggalan arkeologi di kawasan taman bumi tersebut untuk memperkuat khasanah sosial dan budaya di Pegunungan Meratus.

Fajar Desira mengatakan penelitian arkeologi itu akan dilakukan pada tahun 2023, termasuk di Desa Pa’au di kawasan waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar dan Gua Liang Bangkai di Kabupaten Tanah bumbu.

“Tahun depan kami akan melakukan penelitian untuk benda-benda arkeologi yang ditemukan di beberapa lokasi. Hasil penelitian ini akan memperkaya khasanah Geopark Meratus ke depan, dan perlu disebarluaskan ke masyarakat nasional maupun internasional,” kata Fajar di Banjarmasin, melansir Antara, Selasa, dalam webinar mengenai kolaborasi pengembangan Geopark Meratus sebagai destinasi wisata prioritas.

Di Desa Pa’au, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar ditemukan beberapa benda, diduga merupakan peninggalan purbakala, berupa gelang dan kapak. Masih di kawasan Waduk Riam Kanan, ditemukan kapak batu di Pulau Sirang.

Sementara di Gua Liang Bangkai, Kabupaten Tanah Bumbu, ditemukan lukisan yang dibuat oleh manusia purba, serta fosil tulang belulang manusia purba.

“Perlu dikaji lagi, sekitar tahun berapa mereka hidup di kawasan itu,” kata Fajar.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanah Bumbu terpaksa menutup area penemuan situs arkeologi tersebut karena khawatir dirusak oleh pengunjung.

“Kami masih menyembunyikan artefak tulang manusia karena takut dirusak pengunjung. Kami berharap penelitian arkeologi terkait penemuan tersebut bisa dilanjutkan,” kata Ketua Pokdarwis Tanah Bumbu, Imam.

BACA JUGA: Kemenparekraf Telah Menyalurkan DAK Fisik untuk Pengembangan Destinasi Geopark Sebesar Rp371,68 Miliar

Sementara itu, terkait pengembangan destinasi wisata di kawasan geopark yang masuk dalam kawasan konservasi, Fajar mengatakan, pembangunan fasilitas wisata masih dimungkinkan asal sifatnya tidak masif.

“Pembangunan fasilitas untuk pengembangan wisata yang menonjolkan kekhasan alam, sosial, dan budaya, masih dimungkinkan, tetapi sifatnya tidak boleh masif. Tidak ada bangunan yang menjadi dominan dan mengganggu alam yang sudah ada,” katanya.

Jalan setapak menuju hutan lindung masih boleh dibuat, pagar dan fasilitas lain bisa dibuat dengan seizin pengelola hutan lindung yaitu Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, lanjut dia.

Geopark Meratus sudah dinyatakan sebagai Geopark Nasional pada tahun 2018, dan saat ini tengah mempersiapkan diri untuk masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark (UGGp).

Indonesia memiliki 19 geopark nasional, tujuh diantaranya sudah diakui sebagai UGGp yaitu Geopark Batur, Pegunungan Sewu, Ciletuh, Gunung Rinjani, Danau Toba, Belitong dan Maros Pangkep.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Oxford United
Link Live Streaming Oxford United vs Liga Indonesia All Star Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot
Port FC Targetkan Juara di Piala Presiden 2025 
Punya Tanggung Jawab Besar, Port FC Targetkan Juara di Piala Presiden 2025 
Timnas Putri Indonesia
Timnas Putri Indonesia Tumbang 1-2 dari Chinese Taipei di Kualifikasi Piala Asia 2026
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

4

Cegah Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air

5

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.