Presiden Prancis Larang Bendera Rusia di Olimpiade Paris

Penulis: distopia

olimpiade paris
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Anadolu)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan tidak boleh ada bendera Rusia pada perhelatan Olimpiade 2024 Paris.

Keputusan itu diambil lantaran Macron menilai Rusia saat ini melakukan kejahatan perang.

“Jelas, bendera Rusia tidak boleh ada di Olimpiade Paris, saya pikir ada konsensus. Tidak ada tempat bagi Rusia sebagai negara yang melakukan kejahatan perang dan mendeportasi anak-anak,” kata Presiden Macron, dikutip dari AFP, Kamis (7/8/2023).

Namun, saat ditanya tentang kemungkinan kehadiran atlet-atlet Rusia di Paris untuk berkompetisi di bawah bendera netral, Macron mengatakan itu merupakan keputusan yang dibuat oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

“Saya berharap ini adalah keputusan hati nurani di dunia Olimpiade. Bukan negara tuan rumah yang harus memutuskan apa yang harusnya dikerjakan oleh IOC. Saya memiliki kepercayaan penuh pada Thomas Bach (presiden IOC),” kata dia.

Adapun atlet dari Rusia dan Belarus menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Meskipun perang sedang berlangsung, IOC merekomendasikan agar atlet dari Rusia dan Belarus dapat berkompetisi sebagai individu netral di kompetisi internasional.

Mereka yang diizinkan untuk berintegrasi kembali ke dunia olahraga harus memenuhi persyaratan tertentu.

Hal ini termasuk berkompetisi di bawah bendera netral dan membuktikan bahwa mereka tidak secara aktif mendukung perang di Ukraina.

“Pertanyaan sebenarnya yang harus diputuskan oleh dunia Olimpiade adalah tempat apa yang harus diberikan kepada para atlet Rusia yang telah mempersiapkan diri mereka (untuk Olimpiade) sepanjang hidupnya dan juga menjadi korban rezim ini,” kata Macron.

Namun, Macron memikirkan bagaimana cara membedakan atlet Rusia yang menjadi kaki tangan dengan atlet yang menjadi korban rezim.

“Inilah pertanyaan sebenarnya,” ujarnya.

IOC, katanya, harus mengambil keputusan yang adil dan dapat dipahami oleh masyarakat Ukraina.

“Ini adalah tindakan penyeimbang yang harus kita lakukan,” kata Macron.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
CEPA Uni Eropa
Indonesia - Uni Eropa Sepakati CEPA, Buat Tarif Dagang Kedua Pihak 0 Persen
Viral
Viral! Aksi Seniman Cilik Ini Bikin Netizen Tercengang
mobil terlaris juni 2025
Daftar Mobil Terlaris Juni 2025 di Indonesia, 2 Nama Baru Huni Peringkat 10 Besar
toyota mirai
Para Pemilik Toyota Mirai Protes di AS, Merasa 'Dibohongi'
Ghost
Tafsir Visual dan Filosofis atas Liturgi Panggung Ghost, Simbol Iblis dan Satire Religi
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Bhakti Kencana University Sukses Menjadi Tim Organizer dalam Seminar Nasional Literasi: Kolaborasi Proyek UAS yang Berdampak Nyata

2

Link Live Streaming PSG vs Real Madrid Selain Yalla Shoot

3

Mengenal Kekerasan Seksual Digital: Dari Edukasi hingga Healing di “Safe and Grow”

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

UNIBI Gelar National Awarding Festival Sinemakom Vol.2, Ajang Apresiasi Karya Mahasiswa dan Pelajar
Headline
Operasi Patuh Lodaya 2025 (Instagram Polrestabes Bandung) jpg
8 Target Penilangan Operasi Patuh Lodaya 2025 di Wilayah Bandung
metallica pentagon
Pentagon Pakai Lagu "Enter Sandman" Tanpa Izin, Metallica Geram Minta Takedown!
gempa maluku tenggara
Gempa M 6,9 Guncang Maluku Tenggara, Tidak Berpotensi Tsunami
WNI Kini Dapat Fasilitas Khusus Pengajuan Visa Schengen
Terbaru dari Uni Eropa: WNI Kini Dapat Fasilitas Khusus Pengajuan Visa Schengen

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.