JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Berdiri tegak di atas kaki sendiri, Presiden Prabowo laksana sapu lidi nusantara sedang memberangus mega korupsi mafia migas di Indonesia.
Maju terus pantang mundur apapun rintangan dan resikonya, kawulo alit (rakyat kecil) diseluruh tanah air dukung penuh Presiden Prabowo Subianto, tegas Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI) dr Ali Mahsun Atmo M Biomed di Jakarta Senin (3/3/2025)
Lebih lanjut dokter ahli kekebalan tubuh ini mengibaratkan skandal mega korupsi mafia migas di Indonesia laksana penyakit kanker stadium IV atau end state. Artinya hanya ada satu jalan, yaitu di amputasi atau dibumi hanguskan. Kalau tidak bisa terjadi “end state of Indonesia”. Kenapa?
Mega korupsi minyak mentah tahun 2023 saja rugikan negara Rp 193,7 trilyun. Jika di agregat 2018-2023 bisa capai 1.162,2 trilyun. Ini baru minyak mentah, belum gas, dan SDA lainnya. Atau puluhan ribu trilyun uang negara digarong para mafia migas sejak Indonesia merdeka hingga 2024. Ini bagian yang memiskinkan Indonesia.
Yang sengsarakan rakyat dan menghambat kemajuan bangsa kita. Jika tidak diberangus, pertumbuhan ekonomi 8% dan Indonesia emas 2045 hanya isapan jempol belaka. Juga sia-sia upaya industrialisasi dan hilirisasi, serta keberadaan Danantara dan Badan Penerimaan Negara, imbuh Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia.
BACA JUGA:
Istana Serahkan Kasus Korupsi Pertamina ke Penegak Hukum
Hadapi Kejagung, Ahok Tegaskan Punya Bukti Lengkap Soal Dugaan Korupsi di Pertamina
“Oleh karena itu, saya mendesak segenap pejabat negara, baik legislatif, eksekutif dan yudikatif untuk tidak bermain di air keruh,” ujar Ali.
“Jangan seakan berhadap-hadapan dengan fakta hukum yang ditemukan penyidik kejaksaan agung sebagaimana yang diutarakan beberapa anggota DPR RI. Juga sangat disayangkan Meneg BUMN Erick Thohir ketemu Jaksa Agung ST Burhanuddin membahas mega korupsi minyak mentah ini,” jelasnya.
Selaku Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI), saya dukung penuh upaya Presiden Prabowo bumi hanguskan mafia migas yang telah menggurita puluhan tahun di negeri ini, pungkas Pembantu Rektor Undar Jombang Jatim 2010-2012.
(Agus Irawan/Usk)