KAMBOJA,TM.ID : Atlet bulu tangkis Indonesia berhasil menorehkan sejarah baru di SEA Games ke-31 yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja. Pasangan Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yochce Yacob Rambitan memastikan Indonesia meraih medali emas nomor beregu putra bulu tangkis untuk ke-18 kalinya setelah mengalahkan tim bulu tangkis Malaysia dengan skor 3-1 pada pertandingan final yang berlangsung di Morodok Stadium, Kamis (11/5/2023).
Pada pertandingan awal, atlet tunggal utama Chico Aura Dwi Wardoyo menyerah dengan skor 16-21 dan 13-21 pada peringkat 64 dunia Jun Hao Leong dari Malaysia. Namun, pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mengalahkan pasangan muda Malaysia Chun Meng Beh/Boon Zhe Goh dengan skor 21-12 dan 22-20.
Pada pertandingan ketiga, Christian Adinata berhasil membawa Indonesia berbalik unggul setelah mengalahkan Shun Yang Lee dengan skor 21-17 dan 21-9 dalam pertandingan berdurasi total 32 menit. Selanjutnya, pasangan Pram/Yere di partai keempat menang susah payah atas ganda kedua Malaysia Wei Jie Chia/Xun Liew dengan skor 13-21, 21-16, dan 21-16 untuk membawa regu Indonesia unggul 3-1 atas Malaysia sekaligus memastikan perolehan satu medali emas dari cabang bulu tangkis.
BACA JUGA: Raih Kemenangan Beruntun, Timnas MLBB Putri Siap Berlaga di Grand Final!
Dengan kemenangan ini, Indonesia berhasil menambah koleksi medali emas nomor beregu putra bulu tangkis di SEA Games menjadi 18 kali sejak pertama kali berpartisipasi pada SEA Games 1977. Meskipun sempat terhenti pada beberapa edisi SEA Games, seperti pada tahun 1989 dan 1991 ketika Malaysia meraih juara berkat masa sokongan Sidek bersaudara, Indonesia kembali mendominasi pada beberapa edisi berikutnya, termasuk enam kali berturut-turut dari 2007 hingga 2019.
Namun, pada SEA Games Hanoi 2021, regu putra Indonesia hanya berhasil meraih medali perunggu setelah disingkirkan oleh tim bulu tangkis Thailand pada semi final. Kemenangan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para atlet Indonesia serta dapat menjadi motivasi untuk terus mengembangkan olahraga bulu tangkis di Indonesia.
(Budis)