BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di lapangan, malah dibanjiri keluhan warganet soal gas elpiji 3 kg yang langka saat ini.
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, @prabowo, ia tampak berbincang dengan anak-anak Sekolah Dasar dan memeriksa makanan yang mereka konsumsi.
Unggahan tersebut mendapat respon positif dari warganet yang mengapresiasi kepedulian Presiden terhadap kualitas gizi anak-anak Indonesia.
Namun, di tengah pujian, kolom komentar Instagram Prabowo justru dipenuhi keluhan mengenai gas LPG 3 kg yang langka belakangan ini di semua daerah.
Sejumlah warganet menyoroti betapa sulitnya membeli gas elpiji 3 kg. Antreannya pun sangat panjang dan bahkan sudah memakan korban karena kelelahan.
“Ada yang sampe bolos sekolah gegara bantu ortu ngantri gas 3 kg parah bener emang peraturannya, tau manajemen resiko gk sih,” tulis akun Instagram @hrdrzky.
“Menteri bapa jangan menyusahkan rakyat deh. Dia enak ngga tau dilapangan. Untuk mendapatkan gas 3 kg harus ngantri kaya mau daptar kerja gajihnya puluhan juta,” tulis akun Instagram @tiwanjestin.
“Paaak menterinya harus di evaluasi lagi pak, antrian gas sudah ada yang memakan korban, tolong tindakannya pak supaya masyarakat gak berlama-lama kesusahan cari gas,” tulis akun Instagram @syfapaw
Kelangkaan gas LPG 3 kg, atau yang biasa disebut “gas melon” terjadi setelah pemerintah memberlakukan kebijakan baru yang melarang pengecer menjual gas bersubsidi tersebut mulai 1 Februari 2025.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Prabowo Minta Pengecer Kembali Jual Gas LPG 3 Kg
Dengan aturan ini, masyarakat hanya bisa membeli gas LPG 3 kg di pangkalan resmi. Namun, minimnya sosialisasi membuat banyak warga tidak mengetahui prosedur baru tersebut, sehingga terjadi antrean panjang dan kelangkaan di tingkat konsumen.
Selain itu, kebijakan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran gas LPG 3 kg tepat sasaran. Namun, implementasinya di lapangan memberikan banyak kendala bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil yang akses ke pangkalan resmi terbatas.
Akibatnya, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Meskipun unggahan Presiden Prabowo tidak menyinggung soal gas LPG 3 kg, warganet tetap memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka.
(Magang UIN SGD/Khansa Az-Zahra-Aak)