BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hilangnya mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Teluk Bintuni Inspektur Polisi Satu (Iptu) Tomi Samuel Marbun, membuat Kepolisian Daerah Papua Barat membentuk pos komando untuk melaksanakan operasi pencarian tahap ketiga.
Dalam memaksimalkan operasi pencarian Iptu Tomi, Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Ongky Isgunawan mengungkapkan pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi di Manokwari.
Rapat pembahasan operasi pencarian Iptu Tomi Marbun melibatkan unsur dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari serta Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).
“Struktur poskonya masih disusun. Dalam rapat itu, masing-masing institusi memaparkan kesiapan untuk operasi pencarian tahap ketiga,” ujar Ongky, mengutip Antara, Selasa (25/3/2025).
Ia pastikan, pergantian jabatan Kepala Polres Teluk Bintuni dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Choiruddin Wachid kepada AKBP Hari Sutanto tidak menghambat pelaksanaan operasi pencarian Iptu Tomi Marbun.
AKBP Choiruddin Wachid yang sudah menjalani serah terima jabatan sebagai Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua Barat Daya mendukung pelaksanaan operasi pencarian tahap ketiga.
“Rotasi ini tidak memengaruhi pencarian Iptu Tomi karena AKBP Choiruddin juga pindahnya ke Papua Barat Daya,” kata Ongky.
Menurut dia, optimalisasi persiapan melanjutkan pencarian Iptu Tomi Marbun tidak terlepas dari saran yang diberikan Tim Mabes Polri setelah melakukan penggalian informasi di Teluk Bintuni.
Tim itu terdiri atas Inspektorat Pengawasan Umum Polri, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional Irjen Polisi (Purn) Arief Wicaksono Sudiotomo, dan Divisi Propam Polri.
“Tim Mabes Polri tiba di Manokwari Jumat (21/3) lalu dan langsung ke Teluk Bintuni karena Sabtu (22/3) mau bergerak ke lokasi kejadian, tetapi terkendala banjir,” kata Ongky.
Meski demikian, sejumlah informasi sudah diperoleh Tim Mabes Polri dari personel Polres Teluk Bintuni yang ikut dalam operasi bersama Iptu Tomi Marbun pada 18 Desember 2024.
Operasi tersebut bertujuan menangkap pentolan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Marthen Aikingking, namun Iptu Tomi Marbun hanyut terbawa arus ketika menyeberangi Sungai Rawara.
“Informasi yang dikumpulkan tim akan dipresentasikan kepada Pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Pak Irwasum, dan Pak Kadiv Propam,” ujarnya.
Dia mengatakan pengumpulan informasi awal oleh tim di Teluk Bintuni menjadi acuan bagi Mabes Polri dalam rapat dengar pendapat lanjutan dengan Komisi III DPR RI. Hasil rapat itu menjadi keputusan Mabes Polri membentuk tim pencari fakta (TPF) hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.
“Anggota TPF bentukan mabes tidak hanya dari Polri, tetapi DPR, Kompolnas, Komnas HAM, dan lainnya,” tambah Ongky.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy menyarankan Kapolri membebastugaskan AKBP Choiruddin Wachid dari jabatan baru untuk sementara waktu guna mencegah intervensi.
BACA JUGA:
Kaleidoskop 2024: Kasus Polisi Bunuh Diri, Motif Masalah Keluarga Hingga Asmara
Percobaan Bunuh Diri Seorang Wanita di Bogor Berhasil Digagalkan
JDP juga mendesak Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap AKBP Choiruddin Wachid sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasi gabungan penangkapan anggota KKB.
Salah satu kliennya (warga sipil) yang ikut dalam operasi menyebutkan, sempat mendengar bunyi tembakan dua kali saat menelusuri tepian Sungai Rawara untuk menolong Iptu Tomi Marbun. Warinussy juga mengungapkan untuk menyelidiki asal bunyi dan kepentingan senjata api tersebut.
“Klien saya setelah dengar bunyi senjata, tidak mau kembali karena takut terancam,” ucap Warinussy.
(Virdiya/Aak)