JAKARTA,TM.ID: Tiga orang anggota polisi dikabarkan ditangkap lantaran diduga terlibat dengan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE yang terafiliasi dengan jaringan teroris internasional, ISIS.
Namun, belum ada pihak kepolisian yang membenarkan tentang isu penangkapan tiga anggota tersebut. Hanya saja, Polri akan menjelaskan tentang kabar tersebut.
“Nanti sore kita rilis awal,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (18/8/2023).
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris berinisal DE di Bekasi, Jawa Barat.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar mengatakan, keterlibatan DE dalam jaringan terorisme sejak 2010 lalu. Artinya, DE sudah bergabung dengan jaringan terorisme selama enam tahun sebelum bekerja di PT KAI.
“Pertama dia bergabung dengan MIB (Mujahidin Indonesia Barat) di Bandung menjadi jamaah di WM yang sudah ditangkap itu,” ucap Kombes Aswin saat jumpa pers, Selasa (15/8/2023).
Ia menerangkan, DE berbaiat untuk ISIS, kemudian dua tahun setelahnya menjadi karyawan PT KAI.
“2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS. Kemudian 2016, baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” begitu kata Kombes Aswin.
Hasil dari pemeriksaan sementera, DE mempunyai rencana untuk melancarkan teror di Mako Brimob hingga markas TNI. DE sudah melakukan latihan sebelum langkah taktis itu.
“Sudah beberapa kali melakukan latihan, kemudian memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob yang di Jawa Barat. Juga terhadap beberapa markas tantara, sudah dikenali atau ditandai diprofiling oleh yang bersangkutan,” jelasnya.
(Saepul/Usamah)