BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Terkait peristiwa kasus tragis DRY, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej) angkatan 2023, pihak kampus melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Fendi Setyawan, SH, MH, memberikan pernyataan resmi pada Selasa (24/12/2024).
Sebelumnya, DRY diduga melakukan bunuh diri dengan loncat dari lantai 8 dan ditemukan meninggal dunia pada Senin (23/12/2024) malam.
Fakta Kasus Meninggalnya DRY
Melansir dari RRI, berikut beberapa fakta terkait kasus meninggalnya DRY yang diungkap pihak kampus:
1. DRY Pernah Berganti Kampus
Ayah DRY mengungkapkan bahwa putranya sempat berganti kampus dua kali, dari UIN Malang ke Universitas Jember. Alasan perpindahan tersebut adalah tekanan yang dirasakan DRY selama menjalani pendidikan di kampus sebelumnya.
Rekan seangkatan DRY juga menyebutkan bahwa almarhum memiliki kepribadian tertutup, jarang berbicara, dan cenderung tidak banyak bergaul.
2. Tidak Ada Bukti Bullying
Kabar dugaan bullying terhadap DRY yang beredar di media sosial dibantah oleh teman-teman fakultasnya. Berdasarkan keterangan yang mereka sampaikan kepada pihak kampus, tidak ditemukan indikasi bahwa DRY menjadi korban bullying.
3. Sosok yang Pintar
DRY dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,3. Namun, menurut beberapa kakak tingkatnya, DRY kerap terlihat gugup dan tegang ketika menghadapi tugas-tugas proyek kampus. Hal ini dianggap wajar, mengingat DRY masih berada di semester awal perkuliahannya.
4. Tekanan Laporan Organisasi Masih Diselidiki
Rumor yang menyebutkan bahwa DRY mengalami tekanan akibat laporan pertanggungjawaban (LPJ) organisasi masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kampus.
5. DRY Terekam Sendiri di Lift Gedung C-RiSSH
Berdasarkan rekaman CCTV, DRY terlihat memasuki lift Gedung Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) seorang diri sebelum akhirnya terjatuh dari lantai 8. Tidak ada orang lain yang mendampinginya selama berada di lokasi.
6. Tas dan HP Ditinggalkan Sebelum Melompat
Sebelum terjatuh, DRY meninggalkan tas dan ponselnya di atas lantai. Ia juga terlihat tidak mengenakan alas kaki. Pihak kampus menyatakan bahwa desain keamanan gedung sudah memenuhi standar, sehingga kejadian ini diduga kuat sebagai tindakan bunuh diri, bukan kecelakaan.
7. Keluarga Menolak Autopsi
Keluarga DRY menolak dilakukan autopsi lengkap. Hanya autopsi luar yang dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa DRY mengalami patah pada tangan, leher, dan tulang belakang. Dokter Gina Dianti, yang tiba di lokasi pada Senin (23/12/2024), memastikan bahwa DRY meninggal di tempat kejadian.
8. Jenazah Telah Diambil Keluarga
Keluarga DRY tiba di Jember pada Selasa (24/12/2024) pukul 05.30 WIB untuk membawa pulang jenazah. Sang ayah terlihat mampu berkomunikasi dengan baik, sedangkan ibunya masih dalam kondisi terguncang.
BACA JUGA: ITB Temukan Mahasiswa yang Punya Kesehetan Mental Serius!
Kasus DRY yang meninggal ini menjadi perhatian serius bagi Universitas Jember dan masyarakat luas. Pihak kampus menyampaikan duka cita mendalam atas kehilangan DRY dan berkomitmen untuk mendalami penyebab kejadian ini guna mencegah peristiwa serupa di masa depan.
(Virdiya/Aak)