BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menghantam industri manufaktur di Indonesia. Kali ini, perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di sektor sablon sepatu, PT Yihong Novatex Indonesia, resmi menghentikan operasionalnya.
Perusahaan yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, itu menutup usahanya setelah mengalami kerugian besar.
Dampaknya, sebanyak 1.126 pekerja kehilangan pekerjaan. Manajemen perusahaan menyebut bahwa penyebab utama kerugian ini adalah aksi mogok kerja yang berlangsung selama empat hari pada awal Maret 2025, yang berujung pada keterlambatan pengiriman barang dan pembatalan pesanan oleh pembeli (buyer).
Berdasarkan berbagai sumber, PT Yihong Novatex Indonesia baru beroperasi selama dua tahun di Cirebon sebelum akhirnya gulung tikar.
Manajemen menyatakan bahwa mogok kerja tersebut membuat perusahaan kehilangan pemasukan sehingga tidak dapat lagi mempertahankan keberlangsungan bisnisnya.
Menanggapi hal ini, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon turut turun tangan. Kepala Disnaker Cirebon, Novi Hendrianto, menegaskan bahwa pihaknya sedang mengkaji ulang keputusan PHK ini, mengingat PT Yihong Novatex Indonesia tidak dalam kondisi pailit.
BACA JUGA:
Perusahaan Sritex Tutup, Perwakilan Pekerja Desak DPR Hak Pekerja Dibayar
Miris Nasib 900 Buruh Pabrik Sanken Bekasi Usai Ditutup Perusahaan Induknya, Bangkrut?
“Kami menilai PT Yihong Novatex tidak dalam kondisi pailit. Oleh karena itu, PHK yang dilakukan harus dikaji ulang. Perusahaan wajib menaati rekomendasi dari pengawas ketenagakerjaan,” ujar Novi, pada (18/3/2025).
Saat ini, ratusan pekerja yang terkena PHK masih menunggu kepastian hukum atas hak-hak mereka. Banyak di antara mereka berharap perusahaan dapat kembali beroperasi agar bisa kembali bekerja.
(Virdiya/)