JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Mengikuti jejak Huawei dan Xiaomi sebagai produsen elektronik global, Dreame Technology akan memperluas pasar pada industri otomotif
Perusahaan robot vakum dari Tiongkok itu, secara mengejutkan memberikan pengumuman untuk terjun ke pasar kendaraan listrik (EV). Keputusan ini terbilang berani, mengingat sektor otomotif, khususnya kendaraan listrik di China, sangat ketat secara kompetisi pasar dan dipenuhi tantangan regulasi yang ketat dalam beberapa tahun terakhir.
Rencana Dreame mengeluarkan Mobil Listrik
Dalam siaran pers resminya seperti dikutip dari CnEVPost, Dreame menyampaikan bahwa mereka akan menghadirkan mobil listrik pertama mereka pada tahun 2027.
Menariknya, model debut ini bukan sembarang EV — Dreame menyebutnya sebagai kendaraan listrik ultra-mewah yang ditujukan untuk menandingi dominasi hypercar sekelas Bugatti Veyron.
BACA JUGA:
Polisi Selidiki Massa Perusak Mobil Pelat ZZH Saat Demo 25 Agustus di DPR!
Baterai Mobil Listrik Buatan Samsung Nih, Capai Jarak Jauh Maksimal di Dunia!
“Hari ini, Dreame secara resmi mengumumkan masuknya kami ke manufaktur otomotif untuk membangun mobil tercepat di dunia,” ujar perusahaan dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (28/08/2025).
Teknologi Superior
Mobil listrik perdana Dreame akan dibekali dengan “super motors” buatan internal, yang digadang-gadang mampu memberikan pengalaman berkendara luar biasa.
Tak hanya mengandalkan performa tinggi, kendaraan ini juga akan mengusung integrasi penuh dengan perangkat pintar dan sistem rumah pintar pengguna, menciptakan ekosistem teknologi yang terhubung secara seamless.
Untuk mewujudkan ambisi besarnya, Dreame telah membentuk divisi otomotif dengan hampir 1.000 anggota tim, dan jumlah tersebut terus bertambah.
Walaupun pengumuman ini terbilang baru, Dreame menegaskan bahwa langkah ini bukan keputusan mendadak. Proyek otomotif ini sebenarnya telah dirancang sejak tahun 2013 sebagai bagian dari visi jangka panjang perusahaan.
Dreame menyadari sepenuhnya bahwa industri kendaraan listrik di China kini berada dalam fase kompetisi yang sangat ketat.
Meski begitu, mereka percaya bahwa dengan kombinasi antara produk unggulan, strategi yang matang, dan kecepatan inovasi, mereka bisa membawa kendaraan buatan China untuk bersaing di segmen premium pasar global.
(Saepul)