JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Jagat maya digegerkan oleh video pernikahan siswa SMP dan SMK di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang belakangan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, pasangan remaja mengenakan pakaian adat Sasak tengah melakukan prosesi nyongkolan lengkap dengan iringan musik kecimol dan sorakan warga setempat.
Terlihat sepasang pengantin itu, nampak antusias mengikuti arak-arakan. Namun fakta di balik pernikahan itu mengundang keprihatinan.
Banyak netizen yang memperhatikan gelagat janggal, pada mempelai wanita berinisial YL, masih berusia 14 tahun sebagai siswa kelas 1 SMP.
sementara itu, mempelai pria, RN baru menginjak 17 tahun dan merupakan siswa kelas 1 SMK.
Dari hasil penelusuran, mempelai perempuan berasal dari Desa Lenek Lauk, Kecamatan Lenek, sementara pengantin laki-laki berasal dari Desa Aikmel, Kecamatan Aikmel.
Menurut pengakuan paman YL, AG, pernikahan bukan direncanakan keluarga. Ia menyebut, kejadian ini merupakan bagian dari praktik “kawin culik”, sebuah tradisi kontroversial yang masih terjadi di beberapa daerah di Pulau Lombok.
“Anaknya sempat dibawa kabur oleh si laki-laki. Waktu itu sempat dikembalikan oleh keluarganya. Tapi ternyata terulang lagi, dan kali ini keluarganya memutuskan untuk menikahkan mereka saja,” ungkap AG dalam keterangannya, dikutiP Senin (25/05/2025).
Jika diperhatikan lagi, pengantin perempuan terlihat bersemangat berjoget di tengah jalan saat iringan nyongkolan berlangsung. Ia bahkan beberapa kali mengangkat tangan dengan simbol “metal”, menari dan tertawa lepas, layaknya remaja yang tengah menikmati euforia.
BACA JUGA:
Gelagat Aneh pada Pernikahan Siswa SMP dan SMK, LPA Laporkan ke Polisi Seret Orang Tua!
Pernikahan Siswa SMP dan SMK di Lombok, Netizen Miris Pertanyakan Mental
Aksi ini menuai komentar sinis dari sebagian pengguna media sosial, yang menuduh adanya gangguan psikologis atau pengaruh magis.
Namun, sang paman membantah tuduhan tersebut. “Anaknya sehat. Memang dia masih seperti anak-anak karena memang usianya masih remaja. Kalau dilihat joget-joget itu ya wajar, itu ekspresi anak seusia dia,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata AG, soal kemungkinan adanya pengaruh magis dalam pernikahan siswa smp dan SMK itu.
“YL bisa saja terkena guna-guna orang Sasak karena kedua pengantin masih anak-anak kecuali pengantin dewasa,” imbuhnya.
(Saepul)