JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Alfath Bagus Panuntun El Nur, tak segan memberikan kritik keras pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga mendesak Kepala BGN Mundur.
Ia menilai, walau secara tujuan program tersebut memiliki niat baik, tetapi realisasi di lapangan justru menunjukkan berbagai kekacauan.
“Ini program yang baik idenya, tapi pelaksanaannya amburadul,” kata Alfath dalam keterangannya, Selasa (28/9).
Menurut Alfath, program yang seyogyanya untulk memperkuat ketahanan gizi anak-anak itu, malah memperlihatkan kelemahan.
Ia menyebut program tidak berjalan rata, dikelola secara buruk, dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan anggaran oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
“Segmen tidak jelas, targetnya kabur, positioning pun tidak ada. Harusnya MBG diarahkan ke kelompok miskin dan wilayah 3T yang kesulitan akses gizi, bukan dijadikan proyek serba umum yang hanya menguntungkan segelintir pihak,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Alfath, ia turut memperhatikan personalia dalam program tersebut, terutama penempatan figur penting di posisi strategis.
BACA JUGA:
Guru Penanggung Jawab MBG Resmi Diberi Insentif Rp100 Ribu per Hari!
DPRD Kota Bandung Desak Pemkot Tertibkan Dapur MBG Tanpa Sertifikat
Ia menyayangkan bahwa posisi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), yang seharusnya diisi oleh sosok berkompeten di bidang gizi dan kebijakan sosial, malah dipegang oleh individu yang dinilainya tidak relevan dengan kebutuhan program.
“Ini fatal. Kita punya banyak ahli gizi dan pakar kebijakan sosial, tapi posisi penting malah diberikan ke orang yang tidak relevan,” imbuhnya.
Dengan mempertimbangkan kinerja dan dampaknya terhadap keberhasilan program, Alfath secara tegas menyerukan agar Kepala BGN, Dadan Hindayana, dicopot dari jabatannya.
“Kepala BGN sekarang jelas harus dicopot! Inkompetensi lebih berbahaya daripada kejahatan. Ia membunuh pelan-pelan melalui kebijakan yang salah,” tegasnya.
(Saepul)