JAKARTA, TM.ID: Pendeta yang ikut melaksanakan ibadah shalat ied di Mahad Al Zaytun ikut diperiksa Bareskrim Polri. Polisi masih mengusut dugaan penistaan dan penodaan agama yang dilakukan Panji Gumilang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, pendeta itu berinisial CHMP. CHMP telah memenuhi undangan panggilan Bareskrim pada Kamis (14/7/2023).
“Sampai saat ini dalam pemeriksaan yaitu pendeta yang ikut dalam barisan saf salat, sesuai yang ada di video,” ujar Ramadhan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
BACA JUGA: Mahfud MD Ceritakan Sejarah Al Zaytun: BJ Habibie Mau Nyumbang 1,2 T
Saksi Lain yang Dipanggil Soal Kasus Al Zaytun
Selain pendeta tadi, kata Ramadhan, pihaknya juga turut memanggil mantan Wali Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Lucky Hakim telah memenuhi panggilan.
“(Saksi) ketiga adalah Saudari C, sampai tadi saya mendapat informasi belum hadir. Juga hadir pada saat ulang tahun PG,” kata Ramadhan.
Lebih lanjut, Ramadhan, akan memanggil istri Panji Gumilang (FAW). Namun, FAW belum memenuhi panggilan.
“(Saksi) keempat adalah FAW, juga belum hadir. Saudari FAW adalah istri daripada Saudara PG yang berada pada saf salat di antara laki-laki, ini juga yang ada di video tersebut,” katanya.
Ramadhan mengatakan, pihaknya alan fokus memeriksa para saksi sembari mengumpulkan bukti-bukti. Setelah itu, penyidik akan melakukan gelar perkara sebagai tersangka atau tidak.
Lucky Hakim Saksi Kasus Al Zaytun
Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim menjalani pemeriksaan perihal kunjungan dirinya ke Ponpes Al Zaytun pada 29 Juni 2022 lalu.
Lucky Hakim saat itu, memenuhi undangan sebagai pejabat daerah dari pemimpin Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang. Begitu datang ke sana, ia diterima dengan baik oleh Panji Gumilang,”
terang Lucky Hakim melansir PMJ News, Jumat (14/7/2023).
Setelah itu Kucky keliling komplek Al Zaytun karena ingin mengetahui semua hal yang menghebohkan terkait Al Zaytun. Lucky juga mengungkapkan, Al Zaytun menjadi salah satu terbesar penyumbang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbesar di Indramayu.
“Al Zaytun ini juga pembayar terbesar PBB di Indramayu dan bayar listriknya pun mahal. Makanya saya pengen tau kenapa listriknya bisa mahal, terus buat apa lahannya besar,” ucap Lucky
“Ternyata ditunjukin tuh, lahannya dipakai untuk bertani, secara modern, secara tersusun sistemnya lebih baik. Peternakannya ada, dan lain-lain. Dan saya lihat juga masjidnya besar sekali, daya tampungnya setau saya bisa sampai puluhan ribu, bahkan lebih besar daripada daya tampungnya daripada (Masjid) Istiqlal,” sambung Lucky.
(Saepul)