BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekelompok pemuda di Manokwari mengadakan kegiatan jalan sehat sekaligus deklarasi damai sebagai bentuk tanggapan terhadap maraknya aksi demonstrasi di berbagai daerah.
Acara yang digelar pada Kamis (4/9/2025) ini diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Papua Barat, kalangan aktivis kampus, dan masyarakat sekitar.
Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, yang hadir pada acara tersebut memberikan apresiasi kepada para pemuda karena mampu merangkul berbagai pihak dalam pelaksanaan deklarasi damai di Manokwari.
“Kami pemerintah tidak memikirkan ini sebenarnya, tapi meski sederhana, saya angkat jempol buat para inisiator kegiatan ini,” ungkapnya, melansir Kompas, Kamis (4/9/2025).
Dominggus berharap agar pemuda di enam kabupaten se-Papua Barat dapat berinovasi dalam menciptakan perdamaian.
“Kalau anarkis dan ricuh, semua terhambat. Anak-anak tidak bisa sekolah, mana-mana tidak bisa jualan, nelayan tidak bisa melaut,” tambahnya.
Thomas Sanadi, salah satu inisiator kegiatan, menjelaskan bahwa acara ini digelar untuk mengubah dinamika aksi yang berlangsung secara nasional, khususnya di Manokwari.
“Sebagai pemuda, kami tidak mau dipandang sebagai tukang demo saja, tetapi kami perlu melakukan sesuatu bagi negeri ini, salah satunya menyerukan damai bagi kita semua,” kata Thomas, yang juga merupakan mahasiswa Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) Manokwari.
Jalan santai dimulai pukul 15.00 WIT dari depan Rumah Sakit TNI AL dan berakhir di Jalan Percetakan. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi damai oleh Tuti Mahmud.
Adapun poin-poin deklarasi tersebut adalah:
1. Menegaskan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Menolak segala bentuk provokasi, tindakan anarkis, kekerasan, intimidasi, penyebaran hoaks, maupun ujaran kebencian yang dapat memecah persatuan, merusak kerukunan, dan mengganggu kenyamanan, keamanan, serta ketertiban umum di Papua Barat, khususnya Kabupaten Manokwari.
3. Bertekad untuk selalu mengutamakan dialog, musyawarah mufakat, serta pendekatan damai dan konstitusional dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, aspirasi, maupun permasalahan di masyarakat.
Baca Juga:
Prabowo Panggil Kepala BIN dan Bappisus ke Istana, soal Situasi Gelombang Demonstrasi?
Fasum dan Gedung Pemerintah Rusak Terdampak Demo Ricuh Ajukan Klaim Asuransi
4. Memberikan dukungan penuh kepada aparat keamanan (TNI dan Polri) agar bertindak tegas sesuai hukum terhadap siapa pun, baik individu maupun kelompok, yang berusaha mengganggu stabilitas keamanan dan merusak kehidupan sosial masyarakat.
5. Mengajak seluruh masyarakat Papua Barat agar tidak mudah terprovokasi, tetap berpikir jernih, bijak dalam menyikapi informasi, serta berperan aktif menjaga lingkungan yang aman, sejuk, dan damai di wilayah masing-masing.
(Virdiya/Aak)