BANDUNG,TM.ID: Surat Edaran (SE) terkait pengelolaan sampah di masa darurat, telah resmi di keluarkan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, ia telah menyebarluaskan pesan WhatsApp ke seluruh perangkat daerah terkait surat edaran, Ema ingin semua perangkat daerah berlomba untuk menghadirkan zero waste office.
“Barusan saja saya menyebar Pesan Whatsapp ke seluruh perangkat daerah semua harus berlomba-lomba untuk menghadirkan zero waste office,” kata Ema Sumarna Rabu (4/10/2023).
Ema menegaskan, setelah di keluarkan nya surat edaran, ia meminta kepada seluruh masyarakat turut membantu pemerintah dalam menyelesaikan sampah. Semua lapisan harus ikut terlibat dalam menyelesaikan sampah secara mandiri.
“Semua perkantoran itu semuanya sudah dengan surat edaran, mudah-mudahan nanti di perbankan kantor-kantor konsultan atau kantor hukum apa pun institusi Polisi TNI pokonya yang ada di Kota Bandung, Gedung Sate semuanya itu harus mampu menyelesaikan sampah secara mandiri,” tegas Ema.
BACA JUGA: Mapag Hujan Pemkot Bandung Gerakan Bersih Aliran Air dan Sungai di 30 Kecamatan
Tak hanya itu, Ema mengatakan, Camat dan Lurah harus melaporkan evident berbentuk foto atau video yang menandakan bahwa mereka menghadirkan kawasan bebas sampah (KBS), karena pihaknya akan terus monitoring ke wilayah-wilayah.
“Camat dan Lurah sudah menjadi KPI (Key Performace Indikator) mereka, bahkan menjadi IKP bahwa mereka sekarang setiap 3 hari paling lambat satu minggu mereka melaporkan ada evident bentuk foto atau video bahwa mereka harus menghadirkan kawasan bebas sampah di RW wilayah kerja masing-masing, kita akan monitor terus sambil kita selesaikan sampah yang ada di TPS-TPS,” imbuhnya.
Kendati demikian, waktu darurat sampah semakin mepet hingga 25 Oktober, sehingga selama 20 hari kedepan harus banyak berubah.
“Rasanya kita di kejar banget, 20 hari kedepan harus membuat banyak perubahan, di jalan jangan ada tumpukan-tumpukan sampah, di TPS targetnya harus berkurang sehingga mimpi besar kita bisa terwujud, masa Banyumas bisa kita tidak bisa untuk menampilkan Zero Waste City,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Budis)