CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Bupati Cirebon Imron meluncurkan program kursus bahasa dan budaya Jepang secara daring bagi warga kurang mampu dan berprestasi, Senin (5/5/2025).
Sebanyak 595 peserta antusias mengikuti program kursus Bahasa Jepang, yang diharapkan bisa membuka pintu lapangan kerja sekaligus mengurangi angka kemiskinan di wilayahnya.
Angka kemiskinan Kabupaten Cirebon pada 2024 tercatat 11,20% atau sekitar 249 ribu orang, sementara tingkat pengangguran mencapai 6,74% (84.990 orang).
Meski turun dari tahun sebelumnya, Imron menilai angka ini masih tinggi dan perlu solusi konkret.
“Peluang kerja di Jepang sangat terbuka dengan sekitar 300 ribu lowongan. Gaji dan perlindungan untuk tenaga kerja asing juga baik,” jelas Imron saat membuka pelatihan dalam keterangan resmi Pemkab Cirebon, dikutip Selasa (6/5).
BACA JUGA
Sungai Cikalong Dangkal dan Menyempit, Ini yang Dilakukan Wali Kota Cirebon Bersama BBWS
Jumlah Pria Vasektomi di Cirebon Meningkat, Angka Kelahiran Menurun
Cirebon Penyumbang PMI Terbesar
Kabupaten Cirebon sendiri dikenal sebagai salah satu penyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar. Data menunjukkan peningkatan dari 10.550 PMI (2023) menjadi 11.420 orang (2024).
“Program ini khusus kami sasar untuk lulusan SMA/SMK kurang mampu. Dengan meningkatkan kompetensi bahasa dan pemahaman budaya, kami harap mereka bisa bersaing di pasar kerja Jepang,” tegas Imron.
Bupati Cirebon mengapresiasi dukungan Dinas Ketenagakerjaan dan instansi terkait dalam menyelenggarakan pelatihan Bahasa Jepang ini.
Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus membuka akses pendidikan dan pelatihan guna mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
“Sinergi seperti inilah yang kami butuhkan untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Cirebon,” pungkasnya.
(Aak)