JAKARTA,TM.ID: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan industri kertas melesat dari periode tahun 2022 yang tumbuh 3,73%. Namun, secara kuartalan persentasenya turun dari 5,49% senilai Rp21,68 triliun pada kuartal III/2023.
Optimisme pengusaha industri kertas dalam 6 bulan ke depan pun tinggi. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) industri kertas dan barang dari kertas sebesar 81,1%.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kinerja industri kertas mengalami pertumbuhan positif yakni 4,52% sepanjang 2023 yang didongkrak pesatnya permintaan menjelang Pemilu 2024.
“Pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52% dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang pemilu 2024,” kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (11/2/2024).
BACA JUGA: Soal Sampah APK Pemilu, KLHK Minta Tidak Berakhir di TPA
Sebelumnya, pertumbuhan kinerja industri kertas sempat melambat pada kuartal IV/2022, setelah mencetak rekor pertumbuhan tertinggi pascapandemi sebesar 6,58% pada kuartal III/2023.
Pemilu Peluang Meningkatkan Produktivittas
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida, mengatakan, Pemilu 2024 menjadi peluang untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan keuangan emiten industri kertas secara langsung.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, industri telah memperhitungkan potensi peningkatan permintaan kertas, khususnya terkait dengan pesanan kampanye, promosi, dan kebutuhan administratif.
Liana memproyeksi pertumbuhan permintaan kertas selama Pemilu 2024 dapat meningkat, didorong oleh kebutuhan material kampanye dan pemenangan. Bahkan, dia melihat permintaan kertas pada Pemilu 2024 akan lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019.
“Aktivitas kampanye yang meningkat ini diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, menjadikan tahun politik sebagai peluang bagi industri kertas,” pungkasnya.
(Usk)