BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menginstruksikan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menambah alokasi rumah subsidi untuk buruh.
Hingga Agustus 2025, alokasi rumah subsidi untuk buruh telah mencapai 36.629 unit dari target 20.000 unit.
“Saya sudah sepakat dengan Pak Menaker untuk menambahkan alokasi rumah subsidi untuk buruh menjadi 50.000 unit,” kata Ara saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu (16/8/2025).
Ia mengapresiasi peran seluruh pihak dalam membantu program rumah subsidi. Salah satunya, peran para asosiasi pengembang yang telah sepakat untuk memberikan bantuan gratis uang muka rumah subsidi bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini merupakan sejarah, belum ada pengembang memberikan uang muka gratis. Kalau tidak ada keterlibatan aktif pengembang tidak akan tercipta ekosistemnya. Ini merupakan wujud berbaginomics sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujar Ara.
Ara juga mengapresiasi BTN sebagai bank yang paling banyak menyalurkan subsidi perumahan.
“Saya tidak ragu, tidak ada yang lebih baik dan lebih masif dari program rumah subsidi dengan efek berganda (multiplier effect-nya yang besar),” ujarnya.
Ara menyampaikan, dengan kuota FLPP tahun ini, sebanyak 350 ribu dengan rata-rata pekerja 5 orang untuk 1 unit rumah, total sekitar 1.750.000 tenaga kerja terserap.
Baca Juga:
Pemerintah Beri 5.000 Rumah Subsidi Untuk Pegawai Injourney, DP 1 Persen!
Wamen PKP: Rumah Subsidi 18 Meter Bukan Program 3 Juta Rumah Prabowo
“Apalagi tahun depan jika naik 500 ribu kuotanya,” ujar Ara.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa program rumah subsidi ini memiliki dampak yang luar biasa. Ia tidak hanya memberikan solusi terkait dengan kesejahteraan buruh, tapi juga menciptakan lapangan.
“Ini tentu jadi suatu hal yang menggembirakan bagi kami di Kementerian Ketenagakerjaan. Target kita tadi awalnya 20 ribu unit, ternyata antusiasmenya tinggi kita sudah menetapkan target yang baru rumah subsidi untuk buruh menjadi 50 ribu sampai akhir tahun,” kata Yassierli.
(Anisa Kholifatul Jannah)